Peta Nuklir Dunia

Posted by wiby | 9:39 PM


Pekan depan, 47 negara akan berkumpul untuk membahas nuklir di Washington, AS. Penggunaannya telah meluas, seperti yang tergambar di peta nuklir dunia berikut.

Teknologi ini dilahirkan dengan cara memecahkan atom dari elemen tertentu. Pengembangan pertama kali dilakukan pada 1940-an. Mulai ramai ketika Perang Dunia II, terutama ketika ada riset yang fokus memproduksi bom atom dengan cara membelah atom uranium atau plutonium.

Pada 1950-an, dunia beralih pada penggunaan fusi nuklir untuk tujuan damai, khususnya pembangkit tenaga listrik. Kini, dunia memproduksi lebih banyak listrik dari tenaga nuklir dibandingkan semua sumber di 1960-an. Tenaga nuklir sipil saat ini bisa menghasilkan 13 ribu tahun pengalaman reaktor dan suplai hampir 16% kebutuhan listrik dunia di 30 negara.

Banyak negara yang juga membangun reaktor riset yang menyediakan sumber cahaya neutron untuk kepentingan penelitian serta produksi isotop medis dan industri. Sebanyak delapan negara diketahui memiliki kemampuan senjata nuklir. Kemudian 56 lainnya mengoperasikan reaktor riset, 30 negara memiliki 440 reaktor nuklir komersial dengan total kapasitas lebih dari 370 megawatt elektron.

Jumlah tersebut tiga kali lipat dari kapasitas total generator yang dimiliki Prancis dan Jerman. Lebih dari 30 reaktor nuklir di seluruh dunia atau 8% dari jumlah total, masih dalam tahap konstruksi. Lebih dari 90 atau 27% dari kapasitas total, sedang direncanakan dengan baik.

Sebanyak 16 negara, menggantungkan 25% sumber energinya dari tenaga nuklir. Prancis merupakan negara yang terbanyak menggunakan energi nuklir, yakni hingga 75%. Sedangkan Belgia, Hungaria, Lithuania, Slovakia, Korea Selatan, Swedia, Swiss, Slovenia dan Ukraina setidaknya sepertiga sumber energinya adalah nuklir. Jepang, Jerman dan Finlandia setidaknya seperempat dari energinya berasal dari nuklir. Sementara AS hanya seperlima.

Meski saat ini jumlah reaktor nuklir yang dibangun lebih sedikit ketimbang 1970 dan 1980-an, kapasitas produksinya jauh lebih besar. Pada 2007, produksi energi nuklir telah mencapai 2608 miliar kWh. Kenaikan produksi selama 2000-2006 (210 TWh) sama dengan yang dikeluarkan 30 reaktor besar, meski pada periode itu tak ada penambahan reaktor baru. Hal tersebut murni karena peningkatan performa.

Pada 2007, kapasitas nuklir turun ke 50 TWh karena penutupan pabrik di Jerman, Inggris dan Jepang. Namun dalam jangka panjang, kapasitas nuklir dunia pada 1990-2006 naik 13,5% atau 44 GWe dan produksi listrik naik 40% atau 757 miliar kWh. Kontribusi itu 36% berasal dari konstruksi baru, 7% kenaikan rating dan 57% peningkatan kapasitas.

Seperempat dari reaktor dunia memiliki load factor lebih dari 90% dan hampir dua pertiganya mendapatkan lebih banyak dari 75% dibandingkan dengan seperempat angka itu di 1990. Pucuk tabel performa selama 15 tahun ini diduduki Finlandia. Namun kini AS mendominasi posisi 25 teratas, diikuti Korsel.

Selama 20 tahun belakangan, perfroma pembangkit tenaga nuklir AS terus membaik dan rata-rata load factor-nya naik dari 66% (1990) ke 90%. Ini menempatkan AS di posisi 12 dari 25 reaktor nuklir teratas. Hampir sepertiga listrik dunia yang dihasilkan dari nuklir berasal dari AS.

Sepuluh negara telah mencapai rata-rata load factor 80% pada 2007-2008. Angka-angka ini menunjukkan penggunaan yang maksimum, mengingat sebagian besar reaktor harus ditutup setiap 18-24 bulan sekali untuk pengisian bahan bakar dan perawatan rutin. Kegiatan tersebut rata-rata memakan waktu 100 hari, namun pada satu dekade terakhir sudah bisa dilakukan dalam 40 hari.

Selain reaktor komersial, ada 250 reaktor riset yang beroperasi di 56 negara dan banyak lagi sedang dalam tahap konstruksi. Reaktor semacam ini digunakan untuk penelitian, pelatihan, serta produksi isotop medis dan industri. Reaktor juga sangat bermanfaat bagi AL, terutama sebagai bahan bakar kapal selam dan vessel besar.

Lebih dari 150 kapal digerakkan oleh lebih dari 220 reaktor nuklir. AL sendiri telah mendapatkan pengalaman selama 12 ribu tahun reaktor. Rusia dan AS kini mengurangi jumlah kapal selam nuklir mereka.

Rusia juga memiliki sebuah kapal yang digerakkan delapan pemecah es bertenaga nuklir, serta kapal kargo seberat 62 ribu ton yang lebih banyak digunakan untuk kepentingan sipil ketimbang militer.

0 comments

Post a Comment

,