Selain soal aliran dana Bank Century, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga punya beberapa catatan terkait masalah pajak. Kasus Gayus Tambunan, ternyata bukan yang pertama terkait dengan urusan kemplang-mengemplang pajak.
Nama Sri Mulyani, sempat disebut-sebut dalam kasus manipulasi pajak oleh PT Asian Agri, milik Sukanto Tanoto.
Apa hubungan Sri Mulyani dengan PT Asian Agri? Inilah catatannya:
Taipan itu adalah bos besar PT Raja Garuda Mas, holding yang antara lain menaungi Asian Agri. Tan Kang Hoo nama aslinya.
Pada 2006 dia dicatat oleh majalah Forbes sebagai orang paling kaya di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai US$ 2,8 miliar.
Perusahaan yang dimilikinya bergerak di industri kertas dan bubur kertas (kehutanan), kelapa sawit, konstruksi, permesinan, dan energi. Tak hanya di Indonesia, Sukanto juga dicatat memiliki saham di perusahaan kelapa sawit National Development Guthrie, Electronic Magnetic di Singapura, dan pabrik kertas di Cina.
Lebih dua tahun lalu, Asian Agri kemudian diberitakan terlibat dalam dugaan penggelapan pajak. Itu kasus dugaan manipulasi pajak terbesar karena melibatkan 15 perusahaan milik Sukanto dengan tiga modus
operandi.
Pertama menggelembungkan biaya perusahaan hingga Rp 1,5 triliun. Kedua mendongkrak kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar, dan ketiga mengecilkan hasil penjualan Rp 889 miliar.
Lewat ketiga modus itu, Asian Agri diduga telah menggelapkan pajak penghasilan untuk badan usaha senilai total Rp 2,6 triliun. Perhitungan SPT Asian Agri yang digelapkan berasal dari SPT periode 2002-2005.
Hitungan terakhir menyebutkan penggelapan pajak itu diduga berpotensi merugikan keuangan negara hingga Rp 1,3 triliun.
Skandal keuangan itu sempat menyeret-nyeret sejumlah nama pejabat, termasuk nama Presiden SBY. Meskipun berstatus buronan dan dicekal, Sukanto misalnya diberitakan pernah bertemu dengan Presiden Yudhoyono sebelum Lebaran 2007 meski hal itu dibantah oleh Istana.
Sampai sekarang, kasus pajak PT Asian Agri ini pun tidak jelas kabar berita dan nasibnya. Inilah, antara lain, hal-hal yang membuat kecurigaan begitu kuat, bahwa Sri Mulyani tidak sedang sungguh-sungguh membenahi persoalan pajak.[bersambung]
Post a Comment