Rusia diam-diam menahan beberapa tersangka kejahatan cyber terburuk di dunia. Tersangka ini adalah pelaku kejahatan di unit pemroses pembayaran Royal Bank Skotlandia yang membobol Rp81 miliar serta kejahatan lain.
Russian Federal Security Service (FSB) membekuk tersangka termasuk Viktor Pleshchuk, salah satu otak aksi di balik serangan di unit pemroses pembayara Royal Bank Skotlandia yang merugikan US$9 juta (Rp81 miliar).
FSB dan Federal Bureau of Investigation di Amerika Serikat masih diam untuk menghindari rasa takut target lain di Rusia dan menutupi jejak lainnya. Sementara bank hanya mengatakan bahwa mereka akan tetap melanjutkan kerjasama dengan otoritas berwenang.
“Saya percaya mereka memulai sebuah era baru dalam kerjasama yang sungguh-sungguh dengan otoritas Rusia,” ujar Don Jackson, ahli keamanan cyber di SecureWorks di Atlanta yang telah mendokumentasikan giatnya penegakan hukum Rusia.
Juri di pengadilan Amerika Serikat mendakwa Pleshchuk bersama dengan Sergei Tsurikov warga Estonia dan Oleg Covelin dari Moldova pada November. Pada saat itu, jaksa penuntut mengatakan penjahat itu adalah tulang punggung salah satu ring peretas komputer paling canggih di dunia.
Dipimpin oleh Pleshchuk dan Tsurikov, grup tersebut telah memecahkan proteksi enkripsi data RBS yang merupakan prosesor pembayaran berbasis di Atlanta. Sistem perusahaan itu terhubung dengan pembayaran kartu debit yang didistribusikan kepada karyawan perusahaan dan digunakan untuk mengambil gaji.
Versi palsu dari kartu digunakan selama 12 jam di akhir 2008 untuk mengambil uang tunai dari 2100 ATM di 280 negara.
Otoritas Amerika Serikat mengatakan tahun lalu mereka telah melakukan kerjasama dengan negara lain termasuk Estonia yang mencatat penarikan mencurigakan dari ATM di Tallinn lalu menangkap Tsurikov dan mengatur ekstradisinya.
Hukum Rusia melarang ekstradisi warga negaranya, dan tidak jelas seberapa kejam hukuman yang akan diberikan pada Pleshchuk jika dia dinyatakan bersalah. Apalagi peretas Saint Petersburg itu juga diketahui sebagai bagian geng cybercrime yang dilindungi oleh pejabat.
Dua pencuri identitas terbesar di Amerika Serikat dalam dekade terakhir melibatkan warga Rusia, tidak ada yang tertangkap. Pencurian itu diduga dilakukan grup carding bernama ShadowCrew dan Albert Gonzalez adalah peretas yang dituntut karena mencuri data 40 juta kartu kredit dan kartu debit.
Michel Schuler, seorang agen FBI berhasil memperdaya dua orang tersangka Rusia yang terbang menuju Seattle pada 2000, di mana mereka berhasil ditangkap. Tetapi otoritas Rusia mengatakan mereka menginvestigasi Schuler atas pelanggaran otoritas penyelidikan jarak jauh tentang komputer peretas di wilayah Rusia.
Jackson dan peneliti lainnya mencatat bahwa geng cyber Rusia menghadapi peningkatan persaingan dari organisasi kriminal yang telah melepaskan program terdesain untuk mencuri uang dari akun bank Rusia maupun di luar negara itu.
Russian Federal Security Service (FSB) membekuk tersangka termasuk Viktor Pleshchuk, salah satu otak aksi di balik serangan di unit pemroses pembayara Royal Bank Skotlandia yang merugikan US$9 juta (Rp81 miliar).
FSB dan Federal Bureau of Investigation di Amerika Serikat masih diam untuk menghindari rasa takut target lain di Rusia dan menutupi jejak lainnya. Sementara bank hanya mengatakan bahwa mereka akan tetap melanjutkan kerjasama dengan otoritas berwenang.
“Saya percaya mereka memulai sebuah era baru dalam kerjasama yang sungguh-sungguh dengan otoritas Rusia,” ujar Don Jackson, ahli keamanan cyber di SecureWorks di Atlanta yang telah mendokumentasikan giatnya penegakan hukum Rusia.
Juri di pengadilan Amerika Serikat mendakwa Pleshchuk bersama dengan Sergei Tsurikov warga Estonia dan Oleg Covelin dari Moldova pada November. Pada saat itu, jaksa penuntut mengatakan penjahat itu adalah tulang punggung salah satu ring peretas komputer paling canggih di dunia.
Dipimpin oleh Pleshchuk dan Tsurikov, grup tersebut telah memecahkan proteksi enkripsi data RBS yang merupakan prosesor pembayaran berbasis di Atlanta. Sistem perusahaan itu terhubung dengan pembayaran kartu debit yang didistribusikan kepada karyawan perusahaan dan digunakan untuk mengambil gaji.
Versi palsu dari kartu digunakan selama 12 jam di akhir 2008 untuk mengambil uang tunai dari 2100 ATM di 280 negara.
Otoritas Amerika Serikat mengatakan tahun lalu mereka telah melakukan kerjasama dengan negara lain termasuk Estonia yang mencatat penarikan mencurigakan dari ATM di Tallinn lalu menangkap Tsurikov dan mengatur ekstradisinya.
Hukum Rusia melarang ekstradisi warga negaranya, dan tidak jelas seberapa kejam hukuman yang akan diberikan pada Pleshchuk jika dia dinyatakan bersalah. Apalagi peretas Saint Petersburg itu juga diketahui sebagai bagian geng cybercrime yang dilindungi oleh pejabat.
Dua pencuri identitas terbesar di Amerika Serikat dalam dekade terakhir melibatkan warga Rusia, tidak ada yang tertangkap. Pencurian itu diduga dilakukan grup carding bernama ShadowCrew dan Albert Gonzalez adalah peretas yang dituntut karena mencuri data 40 juta kartu kredit dan kartu debit.
Michel Schuler, seorang agen FBI berhasil memperdaya dua orang tersangka Rusia yang terbang menuju Seattle pada 2000, di mana mereka berhasil ditangkap. Tetapi otoritas Rusia mengatakan mereka menginvestigasi Schuler atas pelanggaran otoritas penyelidikan jarak jauh tentang komputer peretas di wilayah Rusia.
Jackson dan peneliti lainnya mencatat bahwa geng cyber Rusia menghadapi peningkatan persaingan dari organisasi kriminal yang telah melepaskan program terdesain untuk mencuri uang dari akun bank Rusia maupun di luar negara itu.
Post a Comment