Perusahaan di AS itu juga akan bertindak sebagai penyimpan DNA hewan dan tumbuhan, jika dunia membutuh hal itu nantinya.
“Kita melihat konvergensi cepat dari bencana besar. Tampaknya setiap minggu muncul salah satu yang besar,” kata Direktur Vivos Robert Vicino seperti dilaporkan Yahoonews.
“Cepat atau lambat, Al-Qaida akan mendapatkan keberuntungan. Atau bisa saja akan ada tornado maupun ekonomi runtuh seperti yang kita lihat di Yunani.”
Vivos, perusahaan yang berbasis di California adalah yang membangun jaringan bunker mewah di seluruh Amerika Serikat. Vicino dan perusahaannya menjual saham pada 200 orang, sebuah lokasi persembunyian bawah tanah yang didesain tahan terhadap bencana, dari ledakan gunung berapi hingga serangan nuklir.
Tersedia 5 lokasi yang dirahasiakan, masing-masing bunker memiliki ukuran 6.100 meter persegi, terkubur 9,1 meter hingga 12,1 meter di bawah permukaan tanah, cukup aman untuk bertahan hidup dari ledakan 50 megaton dalam jarak 10 mil.
Tempat ini juga mencakup ketentuan untuk memberi asupan makanan, pakaian serta pembersihan selama setahun. Sebuah keluarga diminta membayar US$50 ribu (Rp 455 juta) untuk yang berusia dewasa atau US$25 ribu (Rp 227,5 juta) untuk masing-masing anak kecil (hewan peliharaan tidak dipungut biaya). Mereka akan mendapatkan tempat dengan luas 30,48 meter persegi dan memiliki akses ke area umum, ruang perlengkapan, klinik medis dan gigi, elektronik dan apapun untuk bertahan hidup.
Meskipun tidak menghadapi bencana besar, tapi penyewa merasakan ancaman maka dapat pergi ke bunker kapanpun. Namun, para pemegang saham tidak dapat hidup atau liburan di tempat itu dan mereka harus mengganti pasokan yang mereka gunakan.
Post a Comment