Bill Murtagh menghabiskan harinya mengamati matahari, tidak secara langsung tetapi melalui sebuah pusat pengawasan cuaca ruang angkasa di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Boulder, Colorado, Amerika Serikat .
NOAA juga merupakan sumber resmi menyangkut peringatan cuaca di luar angkasa dan pemimpin pusat aktivitas serupa di seluruh dunia. Lembaga ini juga bertugas mengeluarkan ramalan harian.
NOAA baru saja mengeluarkan bukti baru berupa lidah api dari permukaan matahari yang meleleh.
Pada kelompok jurnalis lingkungan Eropa Murtagh menjelaskan lidah api tersebut bisa menyebabkan badai geomagnetik yang mampu mempengaruhi garis transmisi listrik apapun di bumi.
Murtagh menyebutkan badai magnetik telah menyebabkan pemadaman listrik luar biasa luas di Montreal Kanada pada Maret 1989 dan membiarkan 6 juta orang tanpa aliran listrik selama lebih dari 9 jam.
Lidah api atau badai matahari pertama kali diobservasi oleh astronom Inggris Richard Carrington pada 1 September 1859. Pada malam itu, aurora luar biasa indah muncul di langit bumi dan sistem telegraf rusak, sebagai hasil badai geomagnetik yang dihasilkan lidah api tersebut.
NOAA menggunakan dua satelit untuk memonitor aktivitas harian matahari. “Jika kami melihat sebuah lidah api matahari, kami bisa memberikan peringatan yang cukup kepada pembangkit tenaga listrik. Dan masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi perangkat tersebut, sebagai contoh menunda perawatan selama beberapa hari hingga badai berakhir,” ujar Carrington.
Post a Comment