Sebuah studi menunjukkan aktivitas blogging oleh remaja turun drastis tiga tahun terakhir. Fenomena itu terjadi seiring naiknya jejaring sosial semacam Facebook.
Studi yang diumumkan pada pekan ini oleh lembaga Pew itu juga menemukan kurang dari 1 orang dibandingkan 10 g menggunakan Twitter. Temuan itu mengejutkan terhadap situs mikro blogging populer.
Menurut laporan itu, hanya 14% remaja penggunan internet yang mengatakan mereka menyimpan jurnal online atau blog dibandingkan dengan raihan 28% pada tahun 2006. Juga hanya 18% yang menggunakan Twitter.
“Sedikit mengejutkan meskipun penjelasan secara definitif diberikan tentang arsitektur teknologi,” ujar Peneliti Pew Aaron Smith.
Smith mengatakan bahwa hasil laporan tersebut merujuk kepada penurunan blogging sebagai akibat ledakan situs jejaring sosial seperti Facebook yang memiliki kemampuan memperbaharui status melalui jurnal personal.
Menurut studi, 73% remaja ketika online menggunaka situs jejaring sosial. Smith juga mengutip keunikan ponsel. Banyak komunikasi yang terjadi antara anak muda saaat ini berlangsung di perangkat mobile, yang tidak mengizinkan untuk membuat tulisan dalam format panjang.
Smith juga mengatakan bahwa remaja keluar dari Twitter karena mereka melihat sitsu itu didesain untuk selebriti dan forum publik Facebook lebih baik.
“Hal ini menjadi sangat menarik dalam merasakan kecenderungan remaja menjadi pengadopsi pertama,” ujar Smith.
“Mereka adalah yang pertama kali menggunakan jejaring sosial dan pesan teks. Hal tersebut tentulah sangat tidak biasa jika dibandingkan dengan teknologi lainnya.”
Blogging di kalangan orang tua marak sejak 2005 tetapi kemudian terjadi penurunan untuk usia antara 18 hingga 29 tahun, sementara yang berusia di atas 30 tahun justru terjadi peningkatan.
“Orang tua masuk ke lingkungan online dan anak muda beralih ke jejaring sosial dan pesan teks,” ujar Smith.
Studi berdasarkan hasil survei terhadap 800 orang berusia antara 12 hingga 17 tahun dan dilakukan mulai Juni hingga September 2009.
Studi yang diumumkan pada pekan ini oleh lembaga Pew itu juga menemukan kurang dari 1 orang dibandingkan 10 g menggunakan Twitter. Temuan itu mengejutkan terhadap situs mikro blogging populer.
Menurut laporan itu, hanya 14% remaja penggunan internet yang mengatakan mereka menyimpan jurnal online atau blog dibandingkan dengan raihan 28% pada tahun 2006. Juga hanya 18% yang menggunakan Twitter.
“Sedikit mengejutkan meskipun penjelasan secara definitif diberikan tentang arsitektur teknologi,” ujar Peneliti Pew Aaron Smith.
Smith mengatakan bahwa hasil laporan tersebut merujuk kepada penurunan blogging sebagai akibat ledakan situs jejaring sosial seperti Facebook yang memiliki kemampuan memperbaharui status melalui jurnal personal.
Menurut studi, 73% remaja ketika online menggunaka situs jejaring sosial. Smith juga mengutip keunikan ponsel. Banyak komunikasi yang terjadi antara anak muda saaat ini berlangsung di perangkat mobile, yang tidak mengizinkan untuk membuat tulisan dalam format panjang.
Smith juga mengatakan bahwa remaja keluar dari Twitter karena mereka melihat sitsu itu didesain untuk selebriti dan forum publik Facebook lebih baik.
“Hal ini menjadi sangat menarik dalam merasakan kecenderungan remaja menjadi pengadopsi pertama,” ujar Smith.
“Mereka adalah yang pertama kali menggunakan jejaring sosial dan pesan teks. Hal tersebut tentulah sangat tidak biasa jika dibandingkan dengan teknologi lainnya.”
Blogging di kalangan orang tua marak sejak 2005 tetapi kemudian terjadi penurunan untuk usia antara 18 hingga 29 tahun, sementara yang berusia di atas 30 tahun justru terjadi peningkatan.
“Orang tua masuk ke lingkungan online dan anak muda beralih ke jejaring sosial dan pesan teks,” ujar Smith.
Studi berdasarkan hasil survei terhadap 800 orang berusia antara 12 hingga 17 tahun dan dilakukan mulai Juni hingga September 2009.
Post a Comment