Peristiwa penyerangan kapal bantuan kemanusiaan untuk korban di Gaza, Palestina, oleh tentara Israel mendapat perhatian dari pengguna Twitter di seluruh dunia. Namun anehnya, topik ini tidak menjadi trending topic.

Keanehan ini muncul setelah hashtag Flotilla, yang merupakan salah satu kapal bantuan kemanusiaan yang diserang Israel ramai menjadi perbincangan. Akan tetapi, hashtag ini tidak muncul di trending topics, malah sebuah hashtag dengan nama Israel yang muncul.

Saat coba ditelusuri, Senin (31/5), hashtag "Israil" saat di-klik bukannya mengarah pada pencarian kata 'Israel', malah dialihkan ke hashtag Flotilla. Ini artinya apakah Twitter sengaja menyembunyikan hashtag dengan kata Flotilla?

Jika menggunakan layanan lain seperti trendstic, justru akan mendapatkan informasi yang berbeda. Di situ malah terpampang Flotila menjadi trending topics nomor satu setelah Israil.

Tak pelak keanehan ini membuat para pengguna layanan mikroblogging ramai-ramai menyatakan keanehannya dan menuduh Twitter telah menyembunyikan kata Flotilla yang lebih membela para relawan yang akan membantu para pengungsi Palestina.

"Twitter joins forces with the Israeli Criminals by censoring #Flotilla from trending #twitter #fail #gaza," sebut akun Essamz

Sebelumnya, konvoi bantuan pro-Palestina termasuk Frotilla mengangkut sedikitnya 700 aktivis kemanusiaan. Konvoi berlayar dari Siprus, Minggu (30/5) pagi waktu setempat. Bantuan untuk warga Palestina di Jalur Gaza itu seharusnya tiba di perairan yang dikontrol Israel sekitar pukul 16.00 hari ini.

Namun dalam perjalannya mereka diserang oleh angkatan laut Israel. Pihak Israel menyatakan serangan tersebut dilakukan karena mereka diprovokasi terlebih dahulu. Dalam serangan tersebut sedikitnya 15 orang dikabarkan tewas.


Planet paling panas di galaksi Bima Sakti ternyata paling tidak beruntung karena akan berumur lebih pendek dan dilahap oleh matahari, ungkap para ilmuwan NASA.

Ilmuwan percaya bahwa planet yang terletak 600 tahun cahaya jauhnya dari bumi itu masih memiliki usia 10 juta tahun sebelum akhirnya disantap secara lengkap.

Planet yang disebut WASP-12b, sangat dekat dengan matahari yang super panas hingga mencapai 1500 derajat Celcius. Planet tersebut melengkapi orbitnya setiap 1,1 hari.

Atmosfernya memiliki balon yang luasnya lebih besar tiga kali lipat daripada radius Yupiter dan mengeluarkan materi menuju matahari. Planet tersebut 40% lebih besar daripada planet Yupiter.

“Kami melihat awan besar yang mengandung material di sekeliling planet yang berusaha melarikan diri, tetapi tertangkap terus-menerus oleh matahari. Kami telah mengidentifikasi elemen kimiawi yang belum pernah terlihat di planet yang ada di sistem tata surya di mana manusia berada,” ujar pemimpin tim Carole Hawell dari Universitas Terbuka di AS.

Hasil penelitian tim tersebut dipublikasikan di The Astrophysical Journal Letters.

Studi tersebut mengonfirmasikan prediksi yang dibuat tahun lalu oleh Shu-lin Li dari Universitas Peking.

Dia memiliki teori bahwa permukaan planet akan terdistorsi dengan gravitasi bintang dan kekuatan gelombang gravitasi tersebut membuat bagian inti planet menjadi super panas sehingga memperluas atmosfernya.

WASP-12 adalah kumpulan bintang dan planet kerdil di konstelasi Auriga. Planet terluar tata surya tersebut ditemukan oleh Wide Area Search Planets (WASP) Inggris pada tahun 2008. Survei otomatis melihat cahaya bintang yang pudar dari planet yang melintas di depannya, sebuah efek yang disebut transit.


NOAA baru saja mengeluarkan bukti baru berupa lidah api permukaan matahari yang meleleh. NOAA merupakan lembaga yang melakukan pengamatan cuaca luar angkasa setiap hari.

Bill Murtagh menghabiskan harinya mengamati matahari, tidak secara langsung tetapi melalui sebuah pusat pengawasan cuaca ruang angkasa di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di Boulder, Colorado, Amerika Serikat .

NOAA juga merupakan sumber resmi menyangkut peringatan cuaca di luar angkasa dan pemimpin pusat aktivitas serupa di seluruh dunia. Lembaga ini juga bertugas mengeluarkan ramalan harian.

NOAA baru saja mengeluarkan bukti baru berupa lidah api dari permukaan matahari yang meleleh.

Pada kelompok jurnalis lingkungan Eropa Murtagh menjelaskan lidah api tersebut bisa menyebabkan badai geomagnetik yang mampu mempengaruhi garis transmisi listrik apapun di bumi.

Murtagh menyebutkan badai magnetik telah menyebabkan pemadaman listrik luar biasa luas di Montreal Kanada pada Maret 1989 dan membiarkan 6 juta orang tanpa aliran listrik selama lebih dari 9 jam.

Lidah api atau badai matahari pertama kali diobservasi oleh astronom Inggris Richard Carrington pada 1 September 1859. Pada malam itu, aurora luar biasa indah muncul di langit bumi dan sistem telegraf rusak, sebagai hasil badai geomagnetik yang dihasilkan lidah api tersebut.

NOAA menggunakan dua satelit untuk memonitor aktivitas harian matahari. “Jika kami melihat sebuah lidah api matahari, kami bisa memberikan peringatan yang cukup kepada pembangkit tenaga listrik. Dan masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk melindungi perangkat tersebut, sebagai contoh menunda perawatan selama beberapa hari hingga badai berakhir,” ujar Carrington.

Mengenal Bank Dunia

Posted by wiby | 9:36 PM


Bank Dunia atau di dunia internasinal disebut International Bank for Reconstruction and Development (IBRD, dalam bahasa-bahasa Roman: BIRD) atau Bank Internasional untuk Pembangunan Kembali dan Perkembangan, adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk melawan kemiskinan dengan cara membantu membiayai negara-negara. Pengoperasian Bank Dunia dijaga melalui pembayaran sebagaima diatur oleh negara-negara anggota.
Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan pada negara-negara berkembang, dalam bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau demokrasi dikembangkan.
Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 Juli–22 Juli 1944 di kota Bretton Woods. Markas Bank Dunia berada di Washington, DC, Amerika Serikat. Secara teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya.
Kritik dan Kontroversi
Meski sering menjadi harapan negara miskin sebagai sumber pinjaman dana pembangunan, Bank Dunia sering dikritik oleh para penentang “neo-kolonial” korporasi globalisasi. Para penentang ini, yang sering disebut sebagai anti-globalisasi, menyalahkan Bank Dunia karena melemahkan kedaulatan negara penerima pinjaman melalui liberalisasi ekonomi.
Kritik yang paling umum adalah Bank Dunia berada dalam pengaruh negara-negara tertentu (terutama Amerika Serikat), yang mendapat manfaat paling banyak dari aktivitas Bank Dunia.
Kritik lainnya antara lain bahwa Bank Dunia beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip neoliberalisme, berdasarkan keyakinan bahwa pasar (bebas) dapat membawa kemakmuran kepada negara-negara yang mempraktekkan kompetisi bebas, tanpa campur tangan apa pun. Dalam perspektif ini, reformasi yang berinspirasikan “neo-liberal” tidak selalu tepat bagi negara-negara yang mengalami konflik (perang etnis, konflik perbatasan, dsb.) atau yang telah lama berada dalam kondisi tertekan (diktator atau penjajahan) dan negara yang tidak memiliki sistem politik demokratis yang stabil. Dalam sudut pandang ini, Bank Dunia lebih memilih masuknya perusahaan-perusahaan asing dibandingkan pengembangan ekonomi lokal negara yang bersangkutan.
Di sisi lain, kaum liberal mengkritik Bank karena hanya berperan sebagai organisasi politik murni. Dalam perspektif ini, Bank justru merepresentasikan penolakan terhadap konsep kemampuan pasar dalam mengatur ekonomi. Kaum liberal melihatnya sebagai alat yang dimiliki negara, untuk ekonomi internasional, yang bekerja untuk menutupi borok-borok dari kebijakan yang sedang dilakukan negara tersebut. Dalam sudut pandang ini, Bank Dunia mengambil tanggungjawab ekonomi liberal, dan tidak membiarkan kebijakan negara pada tempatnya.
Kritik lainnya berkaitan dengan lingkungan sosial dan fisik
Selama periode 1972 hingga 1989, Bank Dunia tidak melakukan pengujian lingkungan dan tidak mensyaratkan uji lingkungan dalam setiap proyek yang diajukan. Pengujian hanya dilakukan pada sebagian kecil proyek, dimana staf bagian lingkungan, pada awal 1970-an, mengirimkan formulir ceklist kepada peminjam, dan si peminjam kemudian mengirimkan dokumentasi detil dan saran-saran untuk analisis.
Juga dalam periode ini, Bank Dunia gagal dalam memperhitungkan faktor lingkungan sosial, yang paling jelas terlihat dalam program Transmigrasi Indonesia tahun 1974 (Transmigrasi V). Penting untuk diperhatikan bahwa hal ini terjadi setelah pembentukan kantor lingkungan Bank Dunia (OESA) pada tahun 1971. Menurut kritikus Bank Dunia, Le Prestre, Transmigrasi V adalah program pemindahan penduduk terbesar yang pernah dicoba… dirancang untuk memindahkan 65 juta penduduk dari negara berpenduduk 165 juta (pada saat itu) dalam tempo 20 tahun. Tujuannya adalah perbaikan kondisi ekonomi dan sosial dari pulau-pulau berpenduduk padat, mengurangi tingkat pengangguran di Jawa, relokasi tenaga kerja ke daerah lain, dan “memperkuat kesatuan nasional melalui integrasi etnis, dan peningkatan standar hidup orang miskin. Proyek transmigrasi ini dianggap gagal karena dalam beberapa kasus terjadi bentrokan antara penduduk lokal dan transmigran, dan beberapa hutan tropis menjadi rusak karena dibuka menjadi ladang pertanian.
Daftar presiden Bank Dunia
* Eugene Meyer (Juni 1946–Desember 1946)
* John J. McCloy (Maret 1947–Juni 1949)
* Eugene R. Black, Sr. (Juni 1949–Januari 1963)
* George D. Woods (Januari 1963–Maret 1968)
* Robert S. McNamara (April 1968–Juni 1981)
* Alden W. Clausen (Juli 1981–Juni 1986)
* Barber B. Conable (Juli 1986–Agustus 1991)
* Lewis T. Preston (September 1991–Mei 1995)
* James D. Wolfensohn (Juni 1995–Mei 2005)
* Paul Wolfowitz (Juni 2005–Mei 2007)
* Robert Zoellick (Juni 2007– sekarang)
Bantuan Bank Dunia untuk Indonesia
Bank Dunia telah hadir di Indonesia sejak tahun 1967 untuk mendukung pembangunan ekonomi di berbagai bidang dengan penekanan pada penurunan tingkat kemiskinan. Sejak saat itu, Bank Dunia telah mendanai 280 proyek dan program pembangunan di semua sektor ekonomi dengan nilai mencapai US$25 miliar. Hingga tahun 1990, pinjaman tahunan Bank Dunia kepada Indonesia mencapai US$1 miliar. Dua puluh tahun pertama pinjaman didominasi oleh pinjaman pembangunan bidang energi, industri, pertanian serta pembangunan infrastruktur.
Setelah terjadinya krisis keuangan pada tahun 2000, Bank Dunia melakukan reposisi dengan pengurangan level pinjaman tahunan rata-rata US$460 juta, namun dengan peningkatan fokus pada investasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pembangunan sosial dan pemerintahan pada semua level. Di tahun 2007, pinjaman ditargetkan melebihi miliaran dollar karena Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan memenuhi syarat “high case” untuk pinjaman Strategi Bantuan Negara.
Selain program pinjaman, Bank Dunia di Indonesia juga memiliki salah satu program hibah terbesar dibandingkan dengan kantor perwakilan lain dengan lebih dari satu miliar US$ dalam 133 dana perwalian atau trust fund, dimana dana terbesarnya adalah senilai US$650 juta dalam bentuk Multi-Donor Fund for Reconstruction of Aceh and Nias. (http://www.multidonorfund.org).
Trust Fund dalam jumlah besar ini memberikan bantuan dana bersama dalam proyek-proyek, bantuan teknis, persiapan proyek dan koordinasi donor di bidang-bidang kebijakan pendidikan, perdagangan dan reformasi kebijakan investasi serta strategi pemberantasan korupsi. Trust Fund mencakup lima megaprogram senilai lebih dari US$10 juta yang telah memampukan kantor perwakilan Indonesia untuk memperluas kerjanya secara signifikan di bidang pemerintahan, pengurangan kemiskinan, desentralisasi, air, kesehatan dan pendidikan.
Pada tahun-tahun belakangan ini, agenda Presiden Yudhoyono yang memprioritaskan demokrasi, desentralisasi dan anti korupsi telah menjadikan tata pemerintahan sebagai tema utama dukungan Bank Dunia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi dan tujuan-tujuan pembangunan lainnya.
Seperangkat program pembangunan berbasis komunitas yang dilaksanakan di 40.000 desa di Indonesia menyediakan bantuan infrastruktur pedesaan, ketenagakerjaan, pengembangan kapasitas, dan dana rekonstruksi. Sementara itu usaha-usaha untuk memperdalam reformasi institusional di dalam pemerintahan, transparansi dan dukungan bagi pemerintah lokal dijalankan di seluruh sektor perbankan di Indonesia.


Jejaring sosial, sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Profesor J.A Barnes di tahun 1954, kali ini kerap menjadi perbincangan dikarenakan dampaknya yang meluas:positif maupun negatif.
Dapat diartikan bahwa jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (individu atau organisasi) yang terikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, teman, ide, dan keturunan.
Jaringan sosial dapat beroperasi di banyak tingkatan mulai dari individu, keluarga hingga negara. Menurut penelitian akademik Jaringan ini memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah bagi
seseorang maupun organisasi, bahkan derajat keberhasilan individu dalam mencapai tujuannya.
Dengan perkembangan teknologi, berbagai situs bermunculan, situs komunitas/jaringan sosial sebuah fenomena internet yang mewakili generasi muda. Situs-situs ini awalnya sering digunakan untuk mencari jodoh. Namun pada perkembangannyamodus yang sama juga digunakan untuk mencari teman. Salah satu jenis situs seperti ini yang populer adalah di Indonesia Friendster (juga merupakan yang pertama) dan Myspace serta facebook.
Munculnya jejaring sosial versi maya ini, mempengaruhi relasi manusia. Situs komunitas diatas di buat untuk memenuhi keinginan individu untuk berkomunikasi tanpa ada batasan waktu dan ruang. Tak jarang jejaring sosial kerap berpotensi mempengaruhi pola berpikir seseorang dan membentuk kepribadian individu.
Jejaring sosial maya yang semula digunakan sebatas menjalin ikatan diantara teman, sahabat dan keluarga, kini bermetamorfosa menjadi gerakan sosial baru. Solidaritas kebersamaan pun terbangun seketika lewat situs jejaring ini ketika Jakarta diguncang bom, bencana (cth Sumatera Barat), sosial (cth koin cinta Bilqis, koin untuk Prita). Berbagai aksi simpati dan solidaritas ini pun cepat terjalin lewat jejaring sosial maya.
Tidak hanya itu, situs jejaring ini juga bisa menjadi media politik alternatif. Hal ini terlihat dari dukungan aksi solidaritas terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak hanya garang di wadah digital saja dengan dukungan kurang lebih 1 juta pengguna Facebook. Akan tetapi, jejaring maya ini pula tampil nyata dalam aksi di Bundaran HI.
Kekuatan era digital ini menjelma menjadi kekuatan riil, dimana setiap individu memiliki kekuatan penuh untuk menyuarakan ide atau gagasannya sendiri. Akan tetapi media ini juga kerap mengundang kontroversi.
Berkembangnya situs jejaring sosial sebagai tren komunikasi masyarakat modern, perlu disikapidengan jernih. Khususnya bagi anak-anak, dikhawatirkan dapat
terpengaruh negatif dengan arus informasi yang sangat bebas dalam situs jejaring sosial.
Tak pelak, banyak korban anak-anak khususnya perempuan yang hilang akibat kenalan di facebook. Selain itu pula media situs jejaring ini juga tidak bebas murni. Karena banyak kasus yang berkaitan dengan pernyataan pribadi yang kerap dianggap mengundang SARA. Sebagai contoh kasus Evan Brimob, Ibnu Rachal Farhansyah memicu kemarahan masyarakat Bali, kasus Luna Maya di Twitter dan terakhir Zulfikry Imadul Biladmahasiswa ITB yang dianggap rasis terhadap masyarakat Papua.
Selain itu juga banyak perusahaan yang menganggap situs jejaring sebagai momok. Beberapa perusahaan berusaha memblokir situs jejaring, karena mempengaruhi produktifitas kerja para karyawan. Kita tidak bisa menyalahkan teknologi, karena seiring berkembangnya zaman pasti memiliki risiko yang harus dikenali. Baik buruknya situs jejaring tergantung dari kearifan dari pengguna untuk menggunakannya secara positif. Situs jejaring ini hanya salah satu wadah berkomunikasi, tapi jangan sampai terjadi dehumanisasi dalam kehidupan masyarakat. Akibat terparahnya adalah masyarakat jadi kehilangan keterampilan sosial.


Sudahkah Anda menyiapkan diri jika zaman es tiba-tiba datang seperti pencuri di malam hari? Sejarah menunjukkan saat global warming mencapai puncaknya, hanya dalam 72 jam bumi secara tiba-tiba menjadi dingin dan tertutup es, persis seperti digambarkan film The Day After Tomorrow.

Hukum utama dari ilmu kebumian adalah “Masa sekarang adalah kunci ke masa lalu dan masa lalu adalah kunci ke masa depan”. Hal ini dimaksudkan bahwa apa yang dialami pada masa sekarang, merupakan hasil dari proses di masa lalu.

Dan jika kita mengetahui proses apa saja yang terjadi di masa lalu yang membentuk masa kini, maka kita akan mempunyai sejumlah model berbagai proses di masa lalu yang akan membantu manusia untuk membuka kunci apa yang akan terjadi di masa depan.

Jika kita berusaha untuk menyusun, menghubungkan, dan meringkas berbagai data ilmiah, geologi, dan informasi kuno yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu dan potensi kejadian lebih lanjut di masa depan, maka akan diperoleh gambaran yang tidak terlalu menyenangkan.

Data inti es Antartika menunjukkan bahwa zaman es terjadi kira-kira setiap 100.000 tahun dan datangnya tepat seperti jarum jam. Setiap kali akan memasuki zaman es, selalu di tandai dengan global warming, yang ketika mencapai puncak secara drastis akan membawa bumi memasuki zaman es.

Zaman es yang terakhir dimulai kurang lebih 105.000 tahun yang lalu, dengan lama sekitar 85.000 tahun. Sejak 20.000 tahun yang lalu, bumi mulai memanas dan es mulai mencair. Sisa dari zaman es masih dapat dilihat di berbagai belahan bumi, terutama di Artik dan Antartika.

Pencairan es ini disebabkan karena bumi mulai memanas secara gradual dan sejak 5 tahun terakhir begitu banyak es yang mencair. Baru-baru ini sebongkah gunung es sebesar negara Luxemburg di Antartica runtuh dan mencair.

Bukan hanya itu saja, sejak 120 tahun yang lalu, permukaan air laut juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pemanaan global memang betul telah terjadi.

Namun hal yang sering diabaikan adalah kenyataan di masa lalu, di mana setiap terjadi global warming selalu diikuti dengan kembalinya zaman es. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika global warming yang kita alami sekarang adalah tanda dari berakhirnya zaman inter-glacial dan kita harus bersiap-siap masuk kembali ke zaman es.

Ironisnya, dunia saat ini meributkan apa yang akan terjadi dengan global warming dan berbagai protokol serta aturan dikeluarkan untuk mengantisipasi jika bumi semakin panas. Hal yang dilupakan, adalah sejarah di masa lalu selalu menunjukkan bahwa puncak dari global warming akan diikuti dengan kembalinya zaman es.

Sudahkah Anda menyiapkan diri jika zaman es tiba-tiba datang seperti pencuri di malam hari? Mengapa demikian. Sejarah menunjukkan bahwa ketika global warming mencapai puncaknya secara tiba-tiba dalam kurun waktu hanya 72 jam, bumi mendadak menjadi dingin dan es menutupi permukaan bumi, persis seperti yang digambarkan dalam film The Day After Tomorrow.

Beberapa indikasi ke arah itu sudah nampak dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Laut di China Selatan tiba-tiba membuat banyak kapal laut tidak berdaya karena tertutup es. Kota Perth mendadak lumpuh karena hanya dalam waktu 11 jam turun hujan es yang menghancurkan 150.000 rumah dan membuat rumah sakit di sana penuh dengan korban.

Presiden Obama pun mengatakan bahwa yang terjadi bukan armagedon tetapi snowmagedon, ketika AS mengalami badai salju yang luar biasa besar dan dingin, sehingga membatalkan perjalanannya ke luar negeri.

Jika dihubungkan dengan “tidurnya” sunspot, tidak berlebihan jika dalam 2 tahun ini kita akan melihat musim panas di Eropa dan Amerika akan menjadi lebih dingin dibanding tahun-tahun sebelumnya. Snowmagedon kelihatannya sedang bersembunyi untuk menyergap mangsanya yang sedang tidur. Bersiaplah.


Bangunan dari batu ini di atas puncak gunung beku di Ladakh India. Mei dan Juni, suhu memang naik di atas angka nol. Namun, untuk lebih dari 10 bulan setiap tahun, suhu dingin bisa mencapai -18°C.

Struktur di Chanh-La tiga jam perjalanan dari Leh itu dibangun oleh peneliti pertahanan India sebagai kubah penyelamat nomor dua di dunia setelah Svalbard Global Seed Vault di Norwegia. Svalbard Global Seed Vault dibangun lebih dari 2 tahun lalu di sebuah pulau Arktik.

Kedua kubah ini menyimpan benih untuk masa depan, sebagai cadangan jika terjadi bencana alam ataupun malapetaka yang disebabkan manusia.

Kubah Chang-La telah mendapat lebih dari 5 ribu sampel benih, di antaranya aprikot, kubis, wortel, kentang, lobak, tomat, barley, gandum serta banyak lagi. Beberapa benih akan menghasilkan senyawa anti-malaria, dan yang lainnya juga sebagai sumber bahan kimia alami anti-kanker

“Ini adalah jenis kegiatan dari bahtera Nuh,” kata William Selvamurthy, ilmuwan senior yang mengepalai divisi ilmu kehidupan di Organisasi Perkembangan dan Pertahanan Penelitian di India di mana mendanai kubah benih Chang-La.

Simpanan kubah benih ini dapat digunakan untuk menanam ulang tanaman yang hilang akibat tindakan alamiah atapun bencana oleh manusia dalam skala regional maupun global. “Kekeringan, banjir, perubahan suhu ataupun hama dapat merusak tanaman,” kata Selvamurthy.

Ide lokasi kubah benih di ketinggian Ladakh ini datang setelah adanya invasi belalang misterius setidaknya 5 tahun lalu.

“Ini merupakan serangan besar pertama belalang di Ladakh dan merusak tanaman barley begitu parah,” kata Shashi Bala Singh, direktur dari Defence Institute of High Altitude Research di Leh yang merupakan pusat penelitian untuk mengembangkan sayuran segar di Ladakh.

Meskipun Dewan Penelitian Pertanian India menyimpan repository gen tanaman nasional di New Delhi, namun biayanya sangat mahal jika benih disimpan dalam kondisi lembap panas, kata Selvamurthy.

Benih harus disimpan di bawah -18°C dalam kondisi kelembapan rendah untuk penyimpan jangka panjang. Di Chang-La, temperatur harus dibuat dalam suhu di bawah -18°C hanya pada saat musim panas, di akhir Mei dan di awal Juni.

“Kita saat ini sedang terfokus pada varietas tanaman unggul serta tanaman tradisional yang berkembang di Ladakh,” kata Singh. Namun sejalannya waktu, katanya kubah benih ini diharapkan dapat menerima contoh dari institusi agrikultural lain di India.

Deposito benih masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan kubah Svalbard di mana saat ini telah menyimpan lebih dari 500 ribu sampel baik beras asal India dan Malausia, hingga gandum dari Lebanon dan Afrika Selatan, serta sampel yang lain.

Bunker Kiamat

Posted by wiby | 8:15 PM


Hampir 1000 km utara Norwegia berdiri bunker yang menakjubkan. Bunker itu menyimpan sumber yang begitu berharga, bukan emas tapi harta karun kecil, benih.

Svalbard Global Seed Vault adalah rumah bagi setidaknya setengah juta spesimen di seluruh dunia. Terowongan buatan manusia ini juga dijuluki sebagai Doomsday Vault atau bunker kiamat.

“Bank benih global ini melestarikan keanekaragaman genetik tumbuhan di sebuah fasilitias konservasi di luar area di mana mereka berkembang,” kata Surinder Chopra, profesor di Penn State AS.

Fasilitas bunker besar Svalbard itu berfungsi sebagai sistem back-up dalam kasus bencana lingkungan. Saat keseluruhan ladang musnah karena bencana alam maupun ulah manusia, maka para petani dapat ke bank ini untuk meminta bibit dan memulai kembali.

Bank benih juga menjadi pengaman dari serangan penyakit. Industri juga telah membuat tanaman memiliki sedikit keragaman genetis, jelas Chopra. Jarak dari keragaman ini dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit, hama dan pengganggu, dengan mengurangi kemungkinan resistensi penyakit alamiah.

Tetapi melestarikan keanekaragaman genetik di bank benih, kata Chopra, tidak hanya memberikan perlindungan jika terjadi bencana. Dalam jangka panjang, kolam gen ini dapat menyediakan peneliti dan peternak bahan genetik untuk pembibitan termasuk kegiatan rekayasa genetika.

"Tanpa bank benih, banyak materi genetik akan hilang selamanya,” kata Chopra."Ini adalah kenyataan bahwa keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman hayati pertanian, menghilang dalam tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Chopra.

Svalbard Global Seed Vault dibangun 130 meter di dalam perut gunung di wilayah kutub utara. Tujuan dibangunnya terowongan ini untuk melindungi hasil panen dari ancaman petaka yang disebabkan oleh alam ataupun oleh tindakan manusia.

Fasilitas ini dibangun selama 12 bulan dan dioperasikan pada Februari 2008. Pembangunan ruangan di bawah tanah ini memerlukan biaya US$ 7 juta. Fasilitas itu telah menyimpan sepertiga hasil panen yang paling penting. Termasuk masuknya 32 varietas kentang dan dari bank gen Irlandia. Kurangnya varietas kentang Irlandia pernah menjadi sumber kelaparan di wilayah itu pada pertengahan 1800-an.

Terowongan itu berada di gunung di wilayah Svalbard Norwegia. Terowongan dioperasikan bekerjasama dengan GCDT dan pemerintah Norwegia. Terowongan ini berfungsi sebagai cadangan jika simpanan aslinya rusak atau hilang. Ruangan ini juga dijaga, agar suhunya terus di bawah nol derajat celcius.

Terowongan kiamat itu diresmikan oleh PM Norwegia Jen Stoltenberg dan pemenang Nobel Wangari Maathai. Jika diisi penuh, terowongan ini mampu menampung 4,5 juta sample atau 2 miliar hasil panen dari lebih 10 negara.

Koleksi dan pemeliharaan dilakukan oleh GCDT. Tempat itu berisi tiga ruangan aman, berada di ujung terowongan sepanjang 125 meter dengan empat pintu. Fasilitas itu bukan sebagai pengganti bank tanaman pangan milik suatu negara. Tapi untuk meyakinkan semua negara memiliki cadangan bibit tanaman pangan.

Jika bibit tanaman di dunia rusak total, misalnya karena bencana alam, bisa dibuat kembali dengan menggunakan contoh yang disimpan di Svalbard. Situs itu berlokasi 1.000 km dari pulau utama Norwegia.

Wilayah ini dipilih karena geologinya stabil, terpencil dan di kelilingi salju yang berfungsi sebagai lemari es alami, sehingga cocok untuk mengawetkan bibit tanaman.


Bencana di bumi datang dari berbagai macam ancaman termasuk meteor, gunung berapi maupun perang nuklir. Militer pun merasakan kebutuhan bunker untuk bertahan hidup.

Vivos, perusahaan yang berbasis di California adalah yang membangun jaringan bunker mewah di seluruh Amerika Serikat.

Perusahaan itu menjual pada 200 orang tempat persembunyian bawah tanah, yang didesain tahan terhadap bencana, dari ledakan gunung berapi besar, hingga serangan nuklir.

"Sekitar sepertiga dari semua pelamar berasal dari pihak militer, penegakan hukum, dan bidang keamanan,” kata Direktur Vivos Robert Vicino.

Saat ini sepertiga pemesan bunker yang lain adalah mereka yang berada di bidang kesehatan seperti perawat, petugas rumah sakit, dokter, teknisi dan psikiater. Mereka adalah kelompok yang sadar akan adanya bencana serta kecelakaan sepanjang waktu.

“Mereka tahu ada risiko tinggi dan Anda tidak dapat mengharapkan pemerintah untuk menjaga Anda,” kata Vicino.

“Di sana ada kesempatan di mana Anda membutuhkan penampungan bawah tanah untuk bertahan hidup.”

Tersedia 5 lokasi yang dirahasiakan, masing-masing bunker memiliki ukuran 6.100 meter persegi, terkubur 9,1 meter hingga 12,1 meter di bawah permukaan tanah, cukup aman untuk bertahan hidup dari ledakan 50 megaton dalam jarak 10 mil.

Tempat ini juga mencakup ketentuan untuk memberi asupan makanan, pakaian serta pembersihan selama setahun.

Sebuah keluarga diminta membayar US$50 ribu (Rp 455 juta) untuk yang berusia dewasa atau US$25 ribu (Rp 227,5 juta) untuk masing-masing anak kecil (hewan peliharaan tidak dipungut biaya).

Mereka akan mendapatkan tempat dengan luas 30,48 meter persegi dan memiliki akses ke area umum, ruang perlengkapan, klinik medis dan gigi, elektronik dan apapun untuk bertahan hidup.


Ledakan gunung berapi hingga serangan nuklir selalu menghantui bumi. Penelitian Vivos berharap tidak hanya menyelamatkan ras manusia tapi menjadi “bahtera Nabi Nuh modern”.

Perusahaan di AS itu juga akan bertindak sebagai penyimpan DNA hewan dan tumbuhan, jika dunia membutuh hal itu nantinya.

“Kita melihat konvergensi cepat dari bencana besar. Tampaknya setiap minggu muncul salah satu yang besar,” kata Direktur Vivos Robert Vicino seperti dilaporkan Yahoonews.

“Cepat atau lambat, Al-Qaida akan mendapatkan keberuntungan. Atau bisa saja akan ada tornado maupun ekonomi runtuh seperti yang kita lihat di Yunani.”

Vivos, perusahaan yang berbasis di California adalah yang membangun jaringan bunker mewah di seluruh Amerika Serikat. Vicino dan perusahaannya menjual saham pada 200 orang, sebuah lokasi persembunyian bawah tanah yang didesain tahan terhadap bencana, dari ledakan gunung berapi hingga serangan nuklir.

Tersedia 5 lokasi yang dirahasiakan, masing-masing bunker memiliki ukuran 6.100 meter persegi, terkubur 9,1 meter hingga 12,1 meter di bawah permukaan tanah, cukup aman untuk bertahan hidup dari ledakan 50 megaton dalam jarak 10 mil.

Tempat ini juga mencakup ketentuan untuk memberi asupan makanan, pakaian serta pembersihan selama setahun. Sebuah keluarga diminta membayar US$50 ribu (Rp 455 juta) untuk yang berusia dewasa atau US$25 ribu (Rp 227,5 juta) untuk masing-masing anak kecil (hewan peliharaan tidak dipungut biaya). Mereka akan mendapatkan tempat dengan luas 30,48 meter persegi dan memiliki akses ke area umum, ruang perlengkapan, klinik medis dan gigi, elektronik dan apapun untuk bertahan hidup.

Meskipun tidak menghadapi bencana besar, tapi penyewa merasakan ancaman maka dapat pergi ke bunker kapanpun. Namun, para pemegang saham tidak dapat hidup atau liburan di tempat itu dan mereka harus mengganti pasokan yang mereka gunakan.

Gunung berapi bukanlah satu-satunya sumber yang bisa menimbulkan bencana besar pada 2012. Masih ada potensi yang tidak dapat diprediksi dan bisa mengejutkan.
Cuaca Matahari.
Setiap beberapa hari, variasi di magnet matahari akan menciptakan badai besar yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME). “Benda ini mengeluarkan miliaran ton partikel dengan kecepatan di atas 8 juta kilometer per jam,” kata Pal Brekke dari Norwegian Space Centre di Oslo. Dan semakin sering, cuaca matahari mengganggu jalur kita.
Pada bulan Maret 1989, CME besar menerjang bumi bagian utara dan melemparkan aliran listrik 1500 Gigawatt (25 kali jumlah jaringan listrik nasional Inggris) ke atmosfir bumi. Jaringan listrik di Kanada terbakar, dan 6 juta orang terpaksa kehilangan sumber listrik sekitar 9 jam.
“Jangka waktu pemadaman listrik yang sangat panjang mungkin masuk akal,” kata John Kapperman dari Metatech Corporation, wakil pemerintah AS yang menyelidiki dampak badai matahari yang parah.
Infrastruktur yang berada di gerbang kritis seperti air minum, ketersediaan makanan dan obat-obatan, pengolahan limbah, transportasi dan komunikasi, semua akan lumpuh selama beberapa hari.
“Ironisnya, ini paling mungkin terjadi di negara yang paling maju dengan kekuatan listrik yang memiliki paling banyak koneksi, sehingga terkena dampak paling parah,” kata Kappenman.
Dampak Asteroid.
Pada 30 Juni 1908, asteroid berukuran 30 meter diperkirakan telah terhempas di sungai Tunguska, Siberia. Ledakan yang setara dengan 2 megaton TNT ini sebabkan gelombang mengagetkan dan meratakan hutan seluas 400 mil persegi serta membunuh beberapa rusa dan hewan-hewan lain. Jika ada asteroid yang hampir sama menabrak wilayah berpenduduk padat kerusakan dipastikan akan sangat besar.
Pembalikan Medan Magnet.
Meskipun begitu jarang, perubahan di inti bumi berarti terjadi perubahan magnet bumi, utara menjadi selatan dan selatan menjadi utara. Perubahan terakhir pada 780 ribu tahun lalu, dan tampaknya akan ada tanda bahwa ini akan muncul secepatnya.
“Kekuatan dari medan magnet bumi telah meningkat sekitar 8% selama 150 tahun terakhir,” kata Nils Olsen dari Denmark National Space Institute. “Di beberapa wilayah telah meningkat sekitar 10% dalam kurun waktu 20 tahun.”
Gempa Bumi.
Pada Maret 2010, Taiwan terguncang oleh gempa bumi berkekuatan 6,4 SR. Tidak ada laporan kematian dan hanya sedikit luka-luka, namun begitu banyak bangunan dan jembatan yang rusak serta Tainan Science Park (Pemasok utama chip memori komputer dan LCD televisi serta monitor global) terpaksa harus tutup untuk beberapa hari.
“Jika gempa bumi besar mengguncang area San Francisco California, ini bisa jadi berpotensi mengakhiri pemasokan chip dari beberapa produsen Silicon Valley untuk beberapa bulan,” kata Peter Sammonds, ahli geofisika di University College London.
Di kasus ini dampak bisa jadi menyangkut kepentingan global seperti pemasokan produk khusus seperti penggunaan peralatan rumah sakit dan bank, yang menyebabkan kelangkaan. Catatan yang tidak penting, adalah mungkin akan kehilangan sinyal smartphone sehingga tidak mampu mengakses Facebook dan Google untuk sementara.
Gunung Api
.Periode aktivitas tinggi di massa lalu bisa menyebabkan munculnya monster seperti letusan Laki tahun 1783 di mana membunuh lebih dari setengah populasi ternak Irlandia dan menyebabkan kelaparan yang terjadi di seperempat populasi manusia.
Di seluruh Eropa, kabut tebal menghalangi manusia dan meningkatkan suhu udara hingga menyebabkan ribuan kematian. Selain itu juga menyebabkan kegagalan panen beras di Jepang dan melemahnya musim hujan di Afrika dan India akibat kejadian tersebut.
Peneliti memperkirakan bagian dari Canary Island merupakan kewajaran dari longsor utama. Jika ini terjadi, maka kejadian tersebut akan menyebabkan tsunami yang dapat mematahkan kabel bawah laut serta menggenangi pantai timur Amerika Serikat.
Lingkaran Metana.
Pelepasam tiba-tiba dari satu gas hidro metana dari efek rumah kaca di bagian lautan bisa menyebabkan akselerasi dramatis pemanasan global yang pernah terjadi di masa lampau.
Sinar Kosmik.
Kenaikan tiba-tiba di level sinar kosmik dari sistem tata surya yang bisa disebabkan dari ledakan matahari di sekitarnya, bisa memicu ‘zaman es’ yang kemungkinan menyebabkan kepunahan massal di kehidupan bumi.


Meski bisa dijelaskan secara ilmiah, fenomena bencana 2012 tetap tak bisa dilepaskan kaitannya dari ramalan kuno. Apakah benar 2012 sebuah awal baru umat manusia?.
Kiamat 2012 juga tercantum di kalender suku Maya, yang disebut ‘Long Count Calendar’. Bangsa tersebut telah musnah, namun sisa penanggalan mereka masih bisa diakses.
Berdasarkan penaggalan Maya, kehidupan saat ini akan berakhir pada hari terakhir Baktun ke-13. Pada kalender masehi, hal tersebut berarti 21 Desember 2012. Bangsa Maya menyebut periode 20 tahun Baktun ke-13 (1992-2012) sebagai periode regenerasi bumi atau pemurnian bumi.
Pada tahun 775, seorang biksu Maya memprediksikan setelah 1991, akan terjadi dua fenomena besar. Yakni kewaspadaan kosmis umat manusia serta pemurnian atau regenerasi bumi.
Beberapa meyakini, Great Seal of the United States menjelaskan ramalan ini. Segel itu bisa terlihat pada lembaran dolar AS. Di bagian belakangnya terdapat piramida 13 tingkat dengan gambar mata di puncaknya. Besar dugaan simbol ini berarti kebangkitan umat manusia setelah Baktun ke-13.
Pada 2007, seorang ilmuwan proyek di ICESat mission milik Badan Antariksa AS (NASA), Dr H Jay Zwally, memperkirakan seluruh es di Laut Arktik meleleh pada 2012. Ilmuwan lain seperti Dr Habibullo Abdussamatov dari Pulkovo Astronomical Observatory di Rusia meramalkan pada 2012, bintik matahari akan membawa bumi pada awal zaman es hingga pertengahan abad mendatang.
Beberapa meyakini, pada tahun itu bumi akan bertabrakan dengan sebuah planet bernama Nibiru. Namun, keberadaan planet itu lebih erat kaitannya dengan mitos Sumeria ketimbang sebuah produk observasi astronomi.
Tetap harus dikagumi kemampuan bangsa Maya untuk mengungkapkan sesuatu, 2.000 tahun sebelum komputer diciptakan. Bahwa 21 Desember 2012 akan menjadi akhir dari rotasi bumi, setelah sebuah siklus yang berlangsung hampir 26 ribu tahun.
Pada titik balik tertinggi matahari di musim dingin 2012, matahari akan berada tepat di Celah Gelap (Dark Rift) galaksi Bima Sakti. Beberapa ahli astronomi mengartikan posisi galaksi ini sebagai terbukanya pintu bagi bumi.
Kenyataan atau mitos, ramalan mengenai 2012 selalu menjadi sebuah kesempatan yang baik bagi umat manusia untuk mengkaji kembali nasib-nya. Yang jelas, para ahli saat ini sedang sibuk mencari tahu bagaimana matahari pada 2012 mendatang. Mulai dari posisinya hingga efek yang ditimbulkan terhadap bumi ketika itu.


Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X.
Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini. Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini. Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.
Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!
Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak.Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet. Sudah pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan kembarannya.
Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.
Ini sejalan dengan gagasan Rampino, Stothers (1984) dan sang legenda : Carl Sagan (1985) yang juga berpendapat serupa lewat Hipotesis Shiva-nya, meski perulangan itu dikatakan terjadi tiap 35 juta tahun. Dengan gagasannya Whitmire dan Matessse membayangkan tiap 30 juta tahun sekali Nemesis melintas di dekat Awan Komet Oort dan gravitasinya membuat awan kometini sangat bergejolak hingga melepaskan ribuan kometisimal yang selanjutnya melesat ke tata surya bagian dalam akibat kombinasi gravitasi Nemesis dan Jupiter. Beberapa dari komet itu ‘mampir’ ke Bumi dan menimbulkan benturan hebat yang memusnahkan kehidupan secara massal. Sayangnya, ketika satelit IRAS (Infra Red Astronomical Satellite) diluncurkan awal 1980-an dan memetakan jagat raya pada spektrum sinar inframerah, Nemesis ternyata tidak pernah ditemukan.
Meski Nemesis dianggap sebagai bintang yang sangat redup, logikanya, karena masih membakar Hidrogen di terasnya, ia tetap memancarkan sinar inframerah yang kuat sebagaimana bintang2 cebol lainnya. Justru IRAS menemukan komet IRAS-Iraki-Alcox, komet redup yang melintas sejauh 5 juta km saja dari Bumi, komet terdekat selama ini. IRAS juga menemukan 3200 Phaethon, benda langit mirip asteroid namun menyemprotkan partikel2 dari permukaannya dengan bentuk mirip ekor komet dan dipastikan merupakan sumber dari hujan meteor (shower) Geminids yang terjadi tiap awal Desember. So, IRAS juga tidak pernah menyimpulkan telah ditemukan benda langit dengan ciri2 seperti Nibiru.
Kalaupun planet nibiru itu ada, dengan sifat2 fisik dan orbitnya, peluangnya untuk masuk ke tata surya bagian dalam ataupun berbenturan dengan Bumi adalah nol. Meski begitu, Selebaran Kiamatini di sisi lain sedang mengingatkan kita betapa terbukanya potensi benturan Bumi dengan benda2 langit dari Awan Komet Oort maupun Sabuk Kuiper (baca : komet), meski Bumi sudah ditamengi Jupiter dan Bulan. Merujuk betapa banyaknya jejak kawah tumbukan di wajah Bulan, Barbara Cohen dan David Kring (2002) menyimpulkan Bumi pernah dihajar jutaan bolide sekitar 2,8 milyar tahun silampada peristiwa Late Heavy Bombardment. Hajaran itu membentuk sedikitnya 22.000 kawah tumbukan berdiameter lebih dari 20 km, dengan 40 kawah diantaranya benar2 berukuran raksasa dan layak disebut basin, mengingat diameternya lebih dari 1.000 km. Kini tak satupun darikawah2 itu yang tersisa, mengingat aktifnya dinamika permukaan Bumi oleh proses erosi dan gerakan lempeng2 tektonik.
Dua kawah tertua yang ada, masing2 Vredefort (Afrika Selatan, diameter 300 km) dan Sudbury (Canada, diameter 250 km) berasal dari masa yang lebih muda (2 milyar tahun silam). Andai hipotesis Shiva benar, jika kita menghitung balik dari dua peristiwa tumbukan benda langit terdahsyat terakhir, yakni peristiwa 65 juta tahun silam (musnahnya Dinosaurus, ditandai dengan terbentuknya
Kawah raksasa Chicxulub) dan 35 juta tahun silam (terbentuknya Kawah Popigai di Russia, diameter 100 km, dan Kawah Chesapeake Bay di New YorkCity, diameter 95 km), nampaknya siklus bencana 30-35 juta tahun akan terulang lagi di masa kini, periode dimana manusia hidup. Berkait tumbukan ini, menarik sekali bahwa di region Asia Tenggara, sebagian Australia, Taiwan, China dan P. Madagaskar, bahkan ada juga yang mengatakan hinggake Eropa Tengah dan Texas, telah ditemukan tektit, yakni butir2 batuan beku khas produk tumbukan benda langit. Di Indonesia tektit ini bisa ditemukan di Jawa (terutama di Sangiran), Belitung, Kalimantan dan Ambon. Tektit yang disebut tektit austral-asia ini terjepit di sedimen berumur pleistosen tengah atau dari masa 0,77 juta tahun silam.
Di dalam tektit ini ditemukan pula mineral coesite, sejenis kuarsa yang termetamorfosis oleh tekanan luar biasa besar (200ribu ton per meter persegi !), yang secara alami hanya diproduksi oleh tumbukan benda langit. Jelas bahwa sebaran tektit austral-asia berasal dari tumbukan benda langit pada 0,77 juta tahun silam. Melihat betapa luas sebarannya, Edward Chao – yang bersama empat serangkai : Eugene Shoemaker (alm), Nicholas M. Short, B.M. French dan W von Engelhardt menjadi pionir penyelidikan dan pembuktian tumbukan benda langit di dekade 1960an – menyebut tektit itu bisa disamakan dengan sebaran global lempung hitam tipis yang terjepit di antara sedimen zaman Kapur danTersier.
Lempung hitam ini jadi demikian populer karena amat kaya dengan iridium dan jadi salah satu penanda terjadinya tumbukan dahsyat 65 juta tahun silam, yang membentuk Kawah raksasa Chicxulub sembari mengiamatkan 75 % populasi makhluk hidup saat itu. Maka skala tumbukan yang membentuk tektit austral-asiapun menyamai dahsyatnya pembentukan Kawah Chicxulub.
Hampir semua paper yang mengupas genesis tektitaustral-asia menyebut kawasan Asia Tenggara merupakan titik permukaan Bumi yang dihantam bolide pada 0,77 juta tahun silam itu. Menariknya, survey di Laut Cina Selatan selama 1 dekade (1989 – 1999) menggunakan satelit GEOSAT dan SEASAT berhasil mendeteksi sebuah struktur sirkular raksasa berdiameter 100 km di 13° 36′ LU 110° 30′ BT. Meski belum diteliti lebih lanjut (karena untuk itu perlu dibor dan dicek tipe batuannya) diduga kuat inilah kawah raksasa itu. Satu hal yang harus diingat, meski (anggaplah) tumbukan versi hipotesis Shiva itu sudah terjadi 0,77 juta tahun silam, dalam sejarahnya jarang sekali dijumpai tumbukan benda langit (terutama yang membentuk kawah2 raksasa) dari bolide tunggal, kebanyakan dihasilkan oleh beragam bolide yang datang secara berentetan selama 1-2 juta tahun (rentang waktu yang tergolong pendek dalam skala waktu geologi). P
ola khas ini nampak dari terbentuknya kawah Chicxulub yang segera diikuti dengan pembentukan 7 buah kawah tumbukan lain, masing2 Eagle Butte (Canada), Gusev (Russia), Belize (Meksiko), Alvaro Obregon (Meksiko), Haiti (Laut Karibia), Silverpit (lepas pantai Inggris) dan sau kawah tak bernama di dasar Samudera Pasifik.
Begitu pula terbentuknya Popigai, yang langsung disusul dengan munculnya kawah Chesapeake Bay (AS) dan struktur Fohn di celah Timor. Dan kawah di Laut Cina Selatan ini ? Memang sebelumnya telah terbentuk kawah Zhamanshin (Kazakhstan, diameter 14 km, 0,9 juta tahun silam), Bosumtwi (Ghana, diameter 10,5 km, 1,1 juta tahun silam), Eltanin (Laut Bellingshausen, diameter 40 km, 2,15 juta tahun silam) dan Kara-Kul (Tajikistan, diameter 50 km, 3 juta tahun silam). Namun kita tidak pernah tahu apakah kawah di Laut Cina Selatan tadi merupakan “penutup” rangkaian tumbukan itu atau hanya bagian dari sejarah mencekam yang sedang bergulir sampai detik ini.
Melihat Planet X
Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001.
Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin.
Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar…, statement Sitchin mulai diawasi ketat.
Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran.


Planet yang keberadaannya hampir tidak mungkin ini dideteksi para astronom AS, dan dipublikasikan hari Kamis di journal Nature. Formasi aneh ini disebut tidak mungkin karena ia bertentangan dengan teori mengenai pembentukan planet.
Adapun sang planet berupa raksasa gas seperti Jupiter, hanya sekitar 14 persen lebih besar. Ia mengorbit bintang utama dari trio bintang yang dikenal sebagai HD 188753, pada arah rasi bintang Cygnus. Waktu orbitnya sekitar 80 jam.
Trio bintang dan planetnya itu berada pada jarak sekitar 149 tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya adalah jarak yang bisa ditempuh cahaya dalam setahun atau sekitar 9.600 milyar kilometer. Sedangkan jarak objek-objek itu satu sama lain kira-kira 8 juta kilometer atau sama dengan jarak antara Matahari dengan Saturnus.
Bila kita berdiri di permukaan planet itu, maka kita akan melihat tiga Matahari di langit, walau planet mengorbit bintang utama yang berwarna kuning. Menurut para astronom dari California Institute of Technology, bintang lain yang lebih besar berwarna jingga, dan satunya yang lebih kecil berwarna merah.
Penemuan ini tentu saja akan menjatuhkan teori yang menyebutkan bahwa planet-planet terbentuk dari debu dan gas yang mengelilingi sebuah bintang tunggal. Temuan juga akan membuat para ilmuwan mencari planet-planet baru di tempat yang dahulu tidak diperhitungkan.
"Dengan temuan ini kita menjadi tahu bahwa ada lebih banyak planet di luar sana dibanding perkiraan kita," komentar Maciej Konacki, astronom dari Caltech yang menuliskan artikel riset di Nature. "Selama ini kita mencari planet hanya di bintang-bintang tunggal. Kini pilihannya lebih banyak."
Konacki, dalam tulisannya, menyebut jenis planet baru ini sebagai planet type Tatooine. Nama ini diambil dari planet dengan Matahari ganda, dimana klan Skywalker berasal dalam cerita Star Wars.
Fakta bahwa sebuah planet bisa terdapat dalam sistem multi bintang adalah sesuatu yang menakjubkan. Perlu diketahui, sistem bintang ganda (binary) dan sistem multi bintang cukup banyak ditemukan di galaksi kita. Jumlahnya bahkan 20 persen lebih banyak daripada sistem bintang tunggal.
Sejauh ini kebanyakan planet extrasolar - berada di luar tata surya kita - ditemukan dengan cara mengamati karakteristik goyangan cahayanya, yang memperlihatkan adanya gaya tarik gravitasi objek lain, yang kemungkinan besar adalah planet.
Metode di atas kurang efektif dipakai untuk mencari planet pada sistem binary atau multi bintang. Selain itu, teori menyebutkan bahwa planet-planet tidak terbentuk di lingkungan seperti ini. Oleh karenanya Konacki mendapatkan planet Tatooine-nya dengan mengukur kecepatan objek-objek di sistem multi bintang.
Ada yang menduga planet ini sebetulnya bintang ke-empat yang lebih kecil. Tapi ada juga yang menduganya sebagai planet berinti padat. Untuk mencari jawabannya, para astronom akan melakukan penelitian untuk mengetahui lebih jauh mengenai planet misterius ini.


Pemusnahan spesies secara global terjadi 250 juta tahun lalu karena kehadiran galaksi kerdil. Galaksi itu akan kembali mendekati tata surya kita pada 2012. Apa yang perlu disiapkan?
Data geologi menunjukkan sejak 3,5 miliar tahun lalu bumi melalui beberapa kali proses kehancuran dan setelah itu muncul kehidupan baru.
Setiap kali terjadi pemusnahan spesies, akan muncul kehidupan baru yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. Pemusnahan terbesar terjadi 250 juta tahun yang lalu di mana 97% spesies kehidupan musnah. Peristiwa ini dikenal sebagai the mother of all extinction.
Mengapa 250 juta tahun yang lalu terjadi peristiwa pemusnahan spesies secara global? Seperti halnya bumi yang mengelilingi matahari secara penuh selama 1 tahun, demikian juga tata surya kita mengelilingi pusat galaksi secara penuh setiap 250 juta tahun.
Hal yang mempengaruhi adalah kehadiran galaksi kerdil yang disebut Sagitarius. Pada saat galaksi itu melewati tata surya kita terjadi bombardment meteor yang juga masuk gravitasi tata surya, di mana bumi kita berada.
Diperkirakan tahun 2012-2013, galaksi kerdil Sagitarius akan kembali melewati tata surya kita, sehingga diperkirakan peristiwa 250 juta tahun lalu akan terulang kembali. Penelitian komprehensif tentang hal ini dilakukan olah Rhawn Joseph Ph.D yang di dokumentasikan dan dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=VgZzQc9oCwY&feature=channel.
Jika solar maksimum terjadi berdekatan atau bersamaan dengan melintasnya galaksi Sagitarius maka akan menimbulkan efek berantai yang dahsyat bagi kehidupan. Hujan meteor terjadi di mana-mana dan akibatnya menyebabkan bumi akan mendingin akibat nuclear winter.
Apakah manusia bisa mempersiapkan diri dan menghindar akibat yang ditimbulkan oleh solar maksima dan hujan meteor?.
Persiapan negara super power
Beberapa negara termasuk PBB ternyata telah mengantisipasi hal itu. Bersama Pemerintah Norwegia, PBB menyiapkan bunker bawah tanah untuk menyimpan jutaan bibit tanaman dalam ribuan container. Dokumentasi tentang hal ini dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=lXW_vzQppGI.
Pemerintah Norwegia sendiri telah membangun dan memilki fasilitas bunker semacam ini untuk menampung kira-kira 2 juta orang sebagai perlindungan jika malapetaka akibat solar maksima, meteor serta tsunami terjadi.
Bagaimana dengan Amerika?. Ternyata Amerika jauh hari telah mempersiapkan diri dengan membuat begitu banyak bunker sebagai persiapan apabila “D day” tiba.
Penelitian penting tentang persiapan rahasia menghadapai malapetaka yang akan datang dilakukan oleh Jesse Ventura dan timnya yang di dokumentasikan sebagai film dokumenter yang dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=sm54OTiTR6E.
Bagaimana dengan Indonesia? Sudahkah negara kita menyiapkan diri? Jika pemerintah belum melakukan sesuatu, apakah kita harus bergantung pada pemerintah ataukan melakukan bersama secara swadaya?
Apa yang perlu kita lakukan?
Kita punya pilihan. Bersikap skeptik tanpa melakukan penelitian lebih lanjut. Pilihan kedua adalah mempelajari data-data yang telah ada, dan berupaya mengenal pola yang terjadi di masa lalu, untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan.
Sebagai seorang earth scientist saya tidak mau mempercayai begitu saja apa kata orang sebelum melakukan penelitian pribadi atas data dan informasi yang telah begitu banyak tersedia.
Hasil studi literatur selama 5 tahun terakhir ternyata menunjukkan bahwa data yang diungkapkan bukan karangan tetapi sangat logis. Dengan reason yang kuat dan pola yang pernah terjadi di masa lalu dengan cukup meyakinkan, tidak ada hal yang lebih baik untuk memperkirakan keadaan masa depan dengan mempelajari masa lalu.


Apa yang akan terjadi di bumi jika badai solar maksima muncul pada 2012? Mengapa solar maksimum kali ini menjadi penting? Yang pasti akan ada kesusahan besar.
Sejak tahun 1996 penggunaan satelit untuk berbagai kepentingan sangat mendominasi kehidupan sehari-hari.
Apabila terjadi solar maksima yang besar, semua satelit yang ada akan luluh lantak dan tidak berfungsi. Bukan itu saja, penyaluran listrik juga akan terkena dampaknya sehingga bumi akan sama sekali gelap tanpa listrik.
Kelihatannya hal itu sederhana, namun ketiadaan komunikasi dan energi akan menyebabkan meledaknya kekacauan global. Jika kita tidak melakukan langkah persiapan, maka akan ada kesusahan besar. Kesusahan seperti apa saja? Sangat banyak dan beberapa di antaranya sebagai berikut:
Pertama, sistem elektronik bank tidak berfungsi, dan akses untuk mendapatkan uang tertutup. Logam seperti emas, nikel, tembaga, nikel akan menjadi alat tukar, dan uang nilainya sama dengan kertas toilet
Kedua, ketiadaan listrik menyebabkan transportasi yang membawa bahan bakar terhambat. Industri yang membutuhkan listrik dan bahan bakar serta air otomatis tutup. Pabrik pengolah makanan akan runtuh sehingga distribusi pangan terhenti sama sekali.
Ketiga, ribuan pasien di rumah sakit yang dalam keadaan kritis tidak dapat memperoleh pertolongan karena tidak adanya peralatan yang berfungsi.
Keempat, pemerintah tidak berfungsi karena semua fasilitas komunikasi, pangan, energi tidak berfungsi.
Kelima, masyarakat kebingungan dan panik serta kelaparan. Tidak berapa lama kemudian pandemik akan muncul, dan peradaban kita akan mulai lagi dari nol.


NASA melaporkan akan adanya badai matahari pada 2012. Badai besar dan tsunami besar juga akan menyapu lautan Convenyor Belt di mana RI juga jadi bagiannya.
Dalam 6 tahun terakhir masyarakat dunia telah menyaksikan berbagai bencana besar. Di mulai dengan tsunami akhir Desember 2004, badai Katrina, gempa di atas 7 skala Richter di Haiti, Chile, China dan terakhir letusan gunung yang sudah lama tidur di pulau tenang Islandia.
Bencana seperti ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Sensitivitas kita melihat hal-hal besar seperti ini menipis dan akhirnya kita lengah.
Jika bersikap seperti ini, maka sama artinya dengan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang akan menimpa diri kita dan saudara kita lainnya di dunia.
Apa yang akan terjadi di 2012 dan akibatnya pada siklus kehidupan?
Solar Maksimum.
Solar maksimum adalah periode aktivitas matahari terbesar dalam siklus matahari. Selama solar maksimum, sunspot atau bintik matahari muncul.
Berlawanan dengan solar minimun, solar maksimum adalah saat di mana medan magnetik matahari paling terdistorsi karena medan magnet di ekuator matahari berputar sedikit lebih cepat daripada di kutub matahari. Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun dengan variasi antara 9 dan 14 tahun.
Kini peneliti di NASA telah secara resmi mengumumkan badai matahari akan terjadi. Pemberitaan resmi NASA tentang solar maksima yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2012 diumumkan di web resminya. Di situs itu, NASA mengatakan pada 2012 polar matahari memiliki titik didih yang sangat tinggi, artinya bumi akan menerima panas 3-5 kali lebih besar dari sekarang.
Selain itu, NASA memberitakan akan adanya badai besar dan tsunami besar di tahun 2012, di wilayah lautan sekitar Convenyor Belt di mana Indonesia adalah bagian dari Convenyor Belt tersebut.
NASA mengklaim jika hal ini terjadi, 2/3 populasi di bumi akan lenyap. Namun kedua informasi ini kemudian dihapus oleh NASA. Mereka belakangan sadar jika hal ini disebarkan dari sekarang secara resmi, maka kekacauan dunia akan terjadi, penjarahan di mana-mana dan global panic. Itu sebabnya mengapa NASA kemudian menghapus informasi itu dari websitenya.
Namun penghapusan informasi itu tidak menghentikan para scientist mengumumkan hasil penelitiannya yang menganggap bahwa masyarakat dunia mempunyai hak untuk mengetahui apa yang akan terjadi agar dapat mempersiapkan diriya dengan baik.
Astrofisikawan terkenal Michio Kaku melalui Fox News Channel TV membenarkan bahwa solar maksima akan terjadi pada tahun 2012 dan akan menimbulkan kekacauan global. Penjelasan Michio Kaku masih dapat dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=4_TzIUlaQok&feature=related, namun setelah mendapat ”peringatan”, ia kemudian memberikan penjelasan yang bertolak belakang.
Prediksi ini juga datang dari sumber lain, tim peneliti yang dipimpin oleh Mausumi Dikpati dari National Center for Atmospheric Research (NCAR). Ia mengatakan bahwa siklus sunspot akan 30% - 50% lebih besar dari yang sebelumnya. Ia memperkirakan hal itu akan terjadi pada tahun 2012. David Hathaway dari National Space Science & Technology Center (NSSTC) bahkan memprediksi solar maksima ini akan terjadi antara tahun 2010- 2011.
Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh DR Alfred Webre kemudian membuat penelitian tersendiri yang disebut Project Camelot. Secara sangat ilmiah ia menyampaikan betapa seriusnya masalah yang akan dihadapi warga dunia, jika solar maksima terjadi tidak lama lagi.
Dalam presentasinya di Los Angeles 19 September 2009, secara rinci ia menjelaskan tentang dampak dari solar maksima yang dapat diikuti di http://www.youtube.com/watch?v=y6gUY3i79CI. Pendapatnya didukung oleh banyak scientist lain seperti DR Dawid Wilcock, Andrew Basiago, Bob Dean dan Brian O’Leary. Tokoh-tokoh ini dianggap sebagai whistleblower tentang apa yang selama ini dirahasiakan atau ditutupi oleh NASA.

Bumi 2012

Posted by wiby | 8:42 PM


Polemik akan adanya bencana dahsyat pada 2012 masih juga belum selesai. Tapi jika bencana itu memang datang, bagaimana cara menyelamatkan diri dan di manakan tempat di bumi yang aman?.
Teori munculnya bencana pada 2012 memuncak saat pembahasan kalender Maya yang berakhir pada 20-12-2012 dan diartikan sebagai akhir dunia. Bencana dahsyat pada 2012 juga dikaitkan dengan teori tabrakan antarplanet.
Banyak orang di dunia yang percaya, NASA menyembunyikan informasi adanya sebuah planet yang sedang dalam jalur akan menabrak bumi. Planet itu disebut Nibiru dan sedang dalam jalur akan menabrak bumi.
Sementara yang sudah diumumkan secara resmi oleh NASA adalah ancaman bahaya dari badai matahari raksasa yang puncaknya terjadi pada 2012.
Jika pada 2012 memang terjadi bencana, di manakah tempat di muka bumi yang aman? barang-barang apa yang harus dibawa dan disiapkan? Dan bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana Desember 2012 itu?
Untuk itu bekerjasama dengan Richard Claproth, pakar ilmu bumi lulusan Ph.D dari University of Wollongong Australia guna membahas topik itu.
Rubrik ini bukan berisi tahayul atau mistik, namun membahas kemungkinan yang akan terjadi pada bumi di 2012 dan tahun-tahun yang akan datang, secara ilmiah.
Richard Claproth, lulus S1 jurusan geologi ITB dan pernah memegang berbagai jabatan penting di pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Teknologi Informasi Bappenas, Deputi Menko Ekuin, Sesmen Meneg BUMN dan terakhir Komisaris Bank Mandiri.


Beberapa penelitian menunjukkan jejaring sosial tidak hanya menyebabkan kejahatan serta maraknya pesan bernada seksualitas. Jejaring sosial juga mengubah perilaku manusia.
Hubungan pertemanan anak muda ataupun remaja, semakin erat dengan interaksi melalui SMS atau pesan instan, serta melalui forum dengan cakupan sangat luas, dinding Facebook atau buletin MySpace.
Lembaga pemantau internet AS, The Pew Resaerch Center pekan lalu menemukan setengah dari jumlah remaja Amerika usia 12 hingga 17 tahun mengirim 50 atau lebih pesan SMS setiap harinya. Sementara sepertiga di antaranya mengirim lebih dari 100 pesan SMS setiap hari.
Sebanyak dua pertiga dari para remaja yang disurvei mengatakan mereka lebih suka menggunakan ponsel untuk mengirim pesan dibandingkan menelepon. Sebanyak 44% remaja berkirim pesan setiap harinya, dibandingkan hanya 33% yang berbicara tatap muka.
Penemuan ini muncul hanya beberapa bulan setelah Kaiser Family Foundation melaporkan, remaja berusia 8 hingga 18 tahun menghabiskan 7,5 jam setiap harinya dengan perangkat elektronik mereka, dari ponsel, pemutar musik MP3 hingga komputer.
Yang mengejutkan, rata-rata orang dewasa yang memiliki BlackBerry menyimpan perangkat tersebut dalam jangkauan di sebagian besar waktu mereka. Psikolog dan beberapa ahli mulai mencari tahu kemungkinan teknologi mengubah perilaku alamiah pertemanan anak-anak.
“Secara umum, kekhawatiran menyangkut gangguan cyber dan sexting telah membayang-bayangi alur teknologi ini di mana berdampak pada unsur kedekatan dari sebuah persahabatan,” kata Jeffrey G Parker, profesor psikologi di University of Alabama , yang telah mempelajari model pertemanan anak-anak sejak 1980. “Kita baru melihat perubahan-perubahan yang halus.”
Dalam jurnal The Future of Children yang dibuat atas kolaborasi antara Brookings Institution dan Woodrow Wilson Center di Princeton University, Kaveri Subrahmanyam dan Patricia M Greenfield psikolog dari California State University, Los Angeles dan UCLA mengeluarkan sebuah kesimpulan awal
“Bukti kualitatif awal dari kemudahan komunikasi elektronik mungkin membuat para remaja kurang tertarik dengan komunikasi tatap muka. Beberapa penelitian dibutuhkan untuk melihat lagi bagaimana perkembangan fenomena ini dan apa dampak dari tindakan ini kepada kualitas emosional dari hubungan tersebut.”
Pertanyaan ini penting karena kedekatan persahabatan antar anak-anak akan membantu mereka membangun kepercayaan dengan orang di sekitar mereka selain keluarga, serta menjadi dasar bagi hubungan yang sehat saat mereka dewasa.
“Hubungan yang baik dan dekat sangat penting karena membantu anak-anak mengembangkan ketenangan dan memungkinkan bermain dengan emosi mereka, mengekspresikan emosi dan segala fungsi yang dibutuhkan untuk mendukung hubungan yang lebih dewasa,” kata Profesor Parker.
Apa yang dilihat peneliti adalah terjadi perubahan dari hubungan anak-anak ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. “Saat kita muda, kita mungkin berkomunikasi lewat telepon dengan satu orang,” kata Lori Evans, psikolog di New York University , Child Study Center . Saat ini, pesan instan telah jadi sarana komunikasi berkelompok. “Facebook bukan percakapan,” tambahnya.
Remaja saat ini bisa jadi kehilangan pengalaman yang membantu mereka mengembangkan perasan empati, emosi saling pengertian, dan membaca isyarat tubuh seperti ekspresi muka dan bahasa tubuh.
Banyak peneliti percaya dengan obsesi teknis dimulai sejak mereka berusia sangat muda, bahkan anak TK saat ini telah bermain dengan laptop. Akibatnya, kemampuan otak untuk mengulang ingatan dan keterampilan positif tadi akan memudar.
Gary Small, ahli neuron dan profesor psikiater dari UCLA pengarang iBrain: Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind percaya bahwa apa yang disebut digital natives sebagai bagian penggunaan komputer telah menjadi waktu yang sulit bagi perkembangan proses pembacaan isyarat sosial.
“Meskipun kemampuan anak muda dengan digitalisasi sangat baik bagi kemampuan teknologi, mereka akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan tatap muka ke depannya.”
Namun di lain pihak, ada beberapa studi yang menganggap bahwa teknologi malah membantu anak-anak lebih dekat dengan yang lain dibandingkan sebelumnya.
Elizabeth Hartley-Brewer, pengarang buku yang diterbitkan tahun lalu berjudul Making Friends: A Guide to Understanding and Nurturing Your Child’s Friendships percaya bahwa teknologi telah memungkinkan anak-anak terkoneksi dengan temannya sepanjang waktu. “Saya rasa ini bisa dikatakan bahwa media elektronik telah membantu anak-anak untuk saling berhubungan dengan lebih lama”.
Namun Laura Shumaker, ibu dari 3 anak di distrik Bay Area mengatakan, Jon anaknya yang berusia 17 tahun telah menjalin hubungan teman terlalu banyak lewat Facebook. Jon menjadi lebih menarik diri dan gelisah dengan interaksi tatap muka.


Selain untuk menjalin pertemanan, Facebook kini makin banyak dijadikan sarana jual beli berbagai macam produk. Namun pakar keamanan menilai, jangan terlalu percaya jika bertransaksi melalui akun Facebook karena sangat mudah diretas.
Menurut Yudhi Kukuh, Country Manager ESET Indonesia, transaksi online termasuk di Facebook masih cukup aman. Yang perlu diingat adalah transaksi sebaiknya tidak dilakukan di komputer publik. “Ini agar tidak ada keylogger yang dapat membajak kartu kredit,” katanya di Jakarta, kemarin.
Sementara kasus kejahatan online perbankan di Indonesia masih sedikit. Hal itu karena masih rendahnya transaksi online di antara pengguna internetIndonesia.
“Transaski online masih rendah. Kebanyakan pengguna Facebook adalah remaja, dan remaja Indonesia hanya segelintir yang memiliki kartu kredit. Jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan,” tegasnya.
Ia menambahkan masalah keamanan tidak hanya menyerang Facebook tapi berbagai sistem termasuk Android. Sementara setiap perusahaan termasuk jejaring sosial juga selalu melakukan antisipasi. Sedangkan Facebook juga selalu memperbaiki sistemnya, termasuk melakukan penambalan jika ada masalah.
Ahli Forensik Digital Ruby Z Alamsyah menilai toko online di Indonesia kebanyakan masih menggunakan pembayarannya secara manual atau transfer melalui bank. Oleh karena itu aplikasi web yang ada di toko online tersebut tidak dimanfaatkan sebagai online-payment-gateway seperti yang sudah banyak di luar negeri.
“Jadi di Indonesia untuk transaksi online masih aman,” katanya. Namun Ruby memberi catatan mengenai masih rentannya aplikasi online-payment. Pengguna internet Indonesia juga diingatkan jangan terlalu percaya jika bertransaksi melalui email gratisan dan akun Facebook, karena sangat mudah diretas.
“Apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian jutaan akun Facebook yang berhasil diretas. Jadi perbankannya oke, tetapi online payment tidak oke, karena belum sempurna dan jangan percaya akun gratisan,” ingatnya.
Sementara yang perlu diwaspadai adalah tren virus yang menyebar melalui aplikasi online Facebook. Yudhi Kukuh mengatakan virus seperti itu, saat ini tengah mewabah, tidak hanya di negara besar tetapi juga di Indonesia. “Ini cukup wajar, mengingat hampir semua orang di Indonesia menggunakan Facebook,” kata Yudhi.
Menurut Yudhi ada dua tren wabah virus Facebook yang menyebar di Indonesia. Yang pertama adalah jenis virus Rogue. Virus ini menyamar sebagai antivirus palsu, dan banyak orang yang terjebak membayarnya karena komputer dikunci oleh virus berbahaya itu. Virus ini telah marak sejak Desember 2009.
Virus lain yang juga mewabah di Indonesia adalah koobevace di mana virus ini mampu menyerang password serta username pengguna. Penyebar virus dapat dengan mudah mengakses Facebook korbannya untuk kepentingan pribadi.
“Biasanya mereka memanfaatkan identitas yang dikuasai untuk berprilaku seolah pengguna, kemudian melakukan pemerasan,”


Gempa 7,2 SR baru saja menghantam Aceh dan menimbulkan peringatan tsunami. Namun gempa sangat dahsyat diperkirakan bukan di Aceh, tapi jauh di ujung timur Indonesia, Papua.

Kepala Bidang Pengamatan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi Bandung I Gde Suantika mengatakan dari sisi statistik, kemungkinan terjadinya gempa paling kuat justru ada Irian Jaya. Hal itu karena seismisitasnya cukup sering dan lebih dangkal dibandingkan Aceh.

“Aceh mengapa bisa menjadi juara pada 2004 karena tidak pernah muncul dan tidak ada catatan gempa sebelum 2004, nah jika berakumulasi, Irian Jaya pun saat ini potensinya sama dengan Aceh,” ujar Gde saat dihubungi dari Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan ada teori seismik jet yang menerangkan tentang gempa super besar atau the big one. Teori itu menyangkut sebuah area zona gempa misalnya Sumatera, yang bertahun-tahun tidak pernah ada gempa padahal merupakan pertemuan lempeng.

Menurut teori itu, yang berbahaya adalah daerah yang tidak pernah terjadi gempa. Jika suatu daerah merupakan seismik jet, tetapi ‘diam’ maka potensi the big one bisa muncul secara tiba-tiba.

“Seandainya di wilayah seismik jet ini sudah timbul gempa kecil dengan energi yang juga kecil dengan angka 5 atau 6 skala richter, maka hal tersebut yang menyebabkan tidak akan terjadi gempa besar,” jelasnya.

Gempa ‘the big one’ menurut teori seismik jet bisa terjadi secara periodik di suatu wilayah tertentu. Mungkin suatu wilayah yang pernah mengalami gempa, terjadi kembali karena faktor jenjang jajaran dan arahnya dalam beberapa tahun menurut pola seperti deret.

“Jadi prinsipnya di daerah Mentawai, yakni dari Aceh hingga Lampung telah dibagi segmen sehingga bisa dihitung deret waktunya per segmen, patut dicurigai segmen yang belum muncul gempa kecil sama sekali,” ujar Gde.

Ia menambahkan segmen tersebut diawasi oleh para ahli seismologi. Jika sebuah wilayah memang dicurigai akan terjadi gempa besar, harus dipantau terus menerus energinya baik yang masih tersimpan maupun yang sudah keluar.

“Wilayah Indonesia yang potensial selain pantai barat Sumatera adalah utara Papua, pulau Seram, antara pulau Sulawesi dan Halmahera, Flores, dan antara pulau Sumba. Wilayah Indonesia yang tidak dilewati jalur gempa memang hanya Kalimantan,” ujar Gde.

Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Jaya Murjaya mengatakan potensi gempa di wilayah barat dan timur Indonesia tidak bisa dibandingkan karena sangat kompleks dan butuh penelitian khusus dengan melihat sejarah gempa di masing-masing daerah.

Ia juga menilai sulit menentukan gempa the big one karena wilayah Indonesia yang luas. Banyak ahli baik dari barat maupun Indonesia yang mengetahui gempa the big one, tetapi sulit memastikan titik pertemuan tiga lempeng tektonik tersebut yang sangat berpotensi menimbulkan gempa besar.

“Tolong diperhitung energi yang pernah dilepas oleh suatu wilayah dalam setiap peristiwa gempa. Tidak bisa disamaratakan meskipun Aceh pernah gempa sangat besar dan mengakibatkan tsunami, bisa saja daerah lainnya di Indonesia karena di sepanjang wilayah Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng,” ujarnya.

“Jika Papua lebih banyak menyimpan potensi gempa tidak juga, karena Sumatera dan Jawa pun sama banyaknya,” tambahnya. Ia menjelaskan lepas pantai barat Sumatera memang daerah gempa, jadi tidak aneh jika sering terjadi gempa 5 atau 6 skala richter. Hal itu karena daerah tersebut merupakan area subduksi, sehingga tidak ada hal yang istimewa.

Meskipun terjadi berkali-kali gempa di wilayah tersebut energinya tidak habis-habis. Hal itu karena wilayah tersebut memang area subduksi, di mana patahannya saling menyusup satu sama lain.

Secara teori energinya terakumulasi kemudian lepas, dan terus berulang seperti itu. “Bukan hanya pantai barat Sumatera, tetapi sisi selatan pulau Jawa pun ada, pantai timur dan utara Papua juga ada,” tambah Jaya.


Dalam suatu pertemuan ilmiah di Singapura, awal pekan ini, yang dihadiri mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, seorang akademisi National University of Singapore (NUS) mengungkapkan bahwa Menkeu Sri Mulyani merasa kecewa kepada Boediono dan Bank Indonesia.
‘’Seorang ekonom NUS menyampaikan keluhan Sri Mulyani yang kecewa kepada Boediono dalam kasus Century. Sri Mulyani merasa menjadi korban dan kecewa karena tidak ada perlindungan hukum dan perlindungan politik di era Presiden SBY,’’ kata pengamat ekonomi-politik Frans Aba MA dari Singapura lewat telepon semalam.
Frans ambil bagian dalam pertemuan di Singapura itu. Alumnus GMNI itu menuturkan, boleh jadi Sri Mulyani tidak happy di Bank Dunia.
Sebelumnya Sri Mulyani mengatakan bahwa pemimpin tidak seharusnya mengorbankan bawahannya. Sri Mulyani tidak merinci apa yang dia maksud mengorbankan bawahan. Pun, tidak dia jelaskan ke alamat mana pernyataan itu ia tujukan.
Namun informasi dari Frans yang mengikuti pertemuan di Singapura itu sudah bisa menjadi petunjuk ke arah mana Sri Mulyani mengarahkan telunjuknya.


Pengakuan dramatis disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tanpa jelas siapa yang dimaksud, Sri Mulyani menegaskan pemimpin tidak boleh mengorbankan anak buahnya. Ada apa Mbak Ani?
Hal ini terkait dengan posisi dirinya, yang akhir-akhir ini menjadi target politisi Senayan. Inikah curahan hati Sri Mulyani yang sering disapa Mbak Ani ini? Bagaimana sebenarnya relasi Mbak Ani dengan Presiden SBY?
Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani memang cukup mengejutkan. Meski tidak jelas siapa yang dimaksud. Namun, publik dengan mudah mengaitkan pernyataan calon Manajer Pelaksana Bank Dunia ini terkait posisi dirinya saat ini yang menghadapi lilitan kasus Bank Century.
Ia menegaskan ke depan tidak boleh lagi ada pemimpin yang mengorbankan anak buahnya. “Ke depan, tak boleh ada lagi pemimpin yang mengorbankan anak buahnya,” ujar Sri Mulyani saat menghadiri peluncuran layanan unggulan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Jakarta, Kamis (6/5).
Pernyataan yang sifatnya reflektif ini dengan mudah publik mengaitkannya dengan situasi yang menimpa menteri kelahiran Bandar Lampung ini. Apalagi kalau bukan soal Century serta sikap Presiden SBY dalam penyelesaian kasus Century.
Pernyataan dari Sri Mulyani itu mengingatkan kepada informasi yang beredar pasca-rapat paripurna pengesahan RAPBN-P 2010 Senin (3/5) awal pekan ini. Dikabarkan, Mbak Ani merasa kecewa dengan surat Presiden SBY kepada DPR terkait pihak yang mewakili pemerintah menghadiri pengesahan RAPBN-P 2010 yang juga mengutus Menko Perekonomian Hatta Radjasa.
Kekecewaan tersebut muncul Senin (3/5) malam sesaat dirinya mengetahui perihal surat Presiden SBY kepada DPR tentang pengutusan Hatta Rajdasa dalam rapat paripurna DPR. Memang saat rapat paripurna pengesahan RAPBN-P 2010, yang mewakili pemerintah tampak Menkeu Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa.
Ketika dikonfirmasi kehadiran Hatta Radjasa dalam rapat paripurna, Sekjen DPR Nining Indra Saleh menegaskan kehadiran Menko Perekonomian dalam rapat paripurna pengesahan RAPBN-P adalah hal lazim terjadi. “Itu biasa terjadi,” ucapnya.
Sebelumnya, kejadian serupa juga muncul perihal surat Presiden SBY kepada pimpinan DPR terkait pembahasan RAPBN-P yang mengutus dua menteri yakni Menkeu dan Menko Perekonomian.
Surat presiden yang tak lazim terjadi dalam sejarah relasi DPR dengan pemerintah terkait pembahasan anggaran. Karena selama ini, pembahasan anggaran hanya diwakili Menkeu.
Selama ini hubungan Sri Mulyani dengan SBY relatif tak ada masalah, bahkan cenderung harmonis. Setidaknya ditunjukkan dengan keterlibatan Sri Mulyani dalam pemerintahan SBY dalam periode pemerintahan pertama hingga kedua.
Setidaknya sejumlah pos penting diisi Sri Mulyani mulai menjadi Kepala Bappenas, Menkeu, Plt Menko Perekonomian, hingga sempat dikabarkan dijagokan untuk mengisi posisi Gubernur BI.
Sebenarnya, jika merunut ke belakang, sikap Presiden SBY terhadap kasus Century memang cukup jelas. Usai keluarnya hasil rekomendasi Paripurna DPR tentang Century, Presiden SBY menegaskan bertanggungjawab terhadap kebijakan bailout itu. Presiden juga menegaskan dua pembantunya tidak perlu mundur dari jabatannya.
Namun, sikap presiden nyaris tak memiliki implikasi politik apapun, khususnya bagi DPR. Setidaknya, aksi penolakan terhadap kehadiran Sri Mulyani di DPR kian intens dan menemukan momentumnya saat pembahasan RAPBN-P 2010.
Namun perpindahan Sri Mulyani ke Bank Dunia menjadi klimaks relasi keduanya dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini. Lantas apa makna dari pernyataan Sri Mulyani tadi. Yang jelas, hanya calon Managing Director World Bank itu yang tahu.